Proyek Jembatan Pulau Laut-Tanah Bumbu Dibahas, FGD Identifikasi dan Penilaian Risiko

- Jumat, 6 November 2020 | 09:13 WIB
FGD: Asisten Bidang Pemerintahan Mariani, serta sejumlah pejabat PUPR Kabupaten Tanah Bumbu dan pejabat terkait lainnya dalam kegiatan FGD Identifikasi dan Penilaian Risiko Proyek Jembatan Pulau Laut Tanah Bumbu melalui Video Conference Kementerian PUPR RI yang terhubung langsung di DLR Kantor Bupati Tanbu, Senin (3/11).
FGD: Asisten Bidang Pemerintahan Mariani, serta sejumlah pejabat PUPR Kabupaten Tanah Bumbu dan pejabat terkait lainnya dalam kegiatan FGD Identifikasi dan Penilaian Risiko Proyek Jembatan Pulau Laut Tanah Bumbu melalui Video Conference Kementerian PUPR RI yang terhubung langsung di DLR Kantor Bupati Tanbu, Senin (3/11).

BATULICIN - Lama tak terdengar kelangsungan pembangunan Jembatan Pulau Laut yang menghubungkan Batulicin. Saat ini kembali dibahas secara virtual antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Bappeda Provinsi Kalsel maupun Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu serta Pemerintah Kabupaten Kotabaru.

Kegiatan ini dibahas dalam FGD Identifikasi dan Penilaian Resiko Proyek Jembatan Pulau Laut  Tanah Bumbu melalui Video Conference Kementerian PUPR RI yang terhubung langsung di DLR Kantor Bupati Tanbu, Senin (3/11).

Terkait proses kelanjutan pembangunannya, pihak PUPR RI membahas berbagai teknis termasuk segala resiko bentangan jembatan yang turut mempengaruhi arus transportasi kapal besar, maupun kondisi alamnya.

Dalam hal positifnya, pembahasan  turut mengupas masalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta Kawasan Industri ( KI )

Kepala Seksi Sistem Jaringan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Fadil Arif mengatakan pembangunan jembatan ini memiliki prospek yang luar biasa bagi pengembangan daerah itu sendiri. 

"Mengingat banyaknya tenaga kerja yang diperlukan maka ini berkaitan dengan adanya kawasan industri atau KI di Batulicin serta kawasan Ekonomi Khusus (KEK) daerah Mekarputih daerah Kotabaru," ungkap Fadil. 

Dia menjelaskan, jembatan yang terbentang di sepanjang 3 kilometer lebih tersebut akan dilalui kapal besar.

"Dengan adanya perlintasan kapal laut itu seperti Pelni diharapkan jangan sampai mengganggu jembatan tersebut," tandasnya. 

Menurutnya, dari hasil analisis akan adanya potensi dua wilayah ini baik PKW Kotabaru, KEK Mekarputih dan kawasan Industri Batulicin, maka semua harus saling sinergi. Dimana adanya jembatan ini potensialnya sangat tinggi apabila ada KI Batulicin dan KEK Mekarputih.

Dari sini lanjutnya kalau dilihat dari perkiraan perhitungan total biaya kontruksi jembatannya  menelan biaya Rp1,8 triliun, sedangkan dalam kawasan KEK-nya sebesar sekitar Rp960 miliar.

"Kalau kita bisa melihat akses pelabuhan Mekarputih yang 80 kilometer, jadi percuma jembatan penghubung ini ada kalau akses ke KEK ke Mekarputihnya tidak selesai dan tentu kawasan Mekarputihnya tidak berkembang sesuai yang diharapkan," paparnya.

Sementara itu kegiatan PGD dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan Mariani, serta sejumlah pejabat PUPR Kabupaten Tanah Bumbu dan pejabat terkait lainnya. (kry/ram/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X