RANTAU - Komunitas pencinta Wasi Pusaka Banua (Wasaka) berkumpul di sebuah warung bakso di Jalan Datu Aling, Kelurahan Rangda Malingkung, Kecamatan Tapin Utara. Bukan sekadar silaturahmi, mereka ingin mengetahui tuah dari pusaka yang dimiliki.
Ketua Wasaka Kabupaten Tapin, Abdul Wahid menuturkan bahwa seluruh anggotanya membawa benda pusaka. Terdiri dari jenis parang, keris, balitung raja tumpang, dan lain-lain. "Yang memeriksanya adalah Koordinator Wilayah Wasaka Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Beliau memang bisa menerawang benda pusaka," ucapnya, Kamis (5/11).
Ada 29 anggota Wasaka Tapin. Pertemuan akan rutin diadakan. Di samping sebagai wadah silaturahmi, bisa saling mengenal dengan anggota Wasaka di luar Tapin. "Rencana akan kami undang lagi Wasaka kabupaten atau kota di Kalsel lainnya," jelasnya.
Wahid memberitahu bahwa Wasaka Tapin sudah lama terbentuk. Namun, dalam beberapa tahun ini kegiatannya sempat vakum. Wahid pun mencoba mengaktifkan kegiatan lagi. "Baru setahunan ini mulai aktif. Saat hari jadi Kabupaten Tapin 2019 tadi, kami ikut pameran. Menampilkan berbagai pusaka dari anggota," jelasnya.
Saat pameran itu banyak pengunjung menyaksikan benda pusaka sambil swafoto di stand Wasaka Tapin. "Kalau ada lagi event seperti ini, insya Allah kami akan berpartisipasi kembali," tuntasnya.(dly/dye/ema)