BANJARBARU - Kurang lebih satu bulan lagi, tahapan kampanye bakal berakhir. Di waktu tersisa, kontestan Pilwali Banjarbaru adu gencar mencari suara pemilih. Sepanjang November ini bakal jadi waktu yang cukup krusial. Setiap hari, paslon mengejar silaturahmi.
Lantas apa yang akan dimaksimalkan para kandidat di waktu tersisa? Meraup sebanyak potensi suara adalah yang kini dilakoni. Aneka jurus dan taktik siap dikeluarkan di 30 hari sebelum kampanye berakhir.
Calon Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin misalnya. Di waktu kampanye tersisa, tandem Wartono ini akan melakukan survei untuk mengetahui elektabilitasnya. "Kita menggaet lembaga survei yang kredibilitasnya telah diakui. Ini untuk mengukur, serta jadi dasar mengetahui apakah strategi kampanye yang kita lakukan selama ini efektif atau tidak," kata Aditya.
Lalu, diklaimnya juga jika pihaknya terus bergerilya melakukan sosialisasi di simpul-simpul masyarakat. Mulai organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga antar komunitas.
"Titik kampanye kita perluas untuk bulan ini. Alhamdulillah, sejauh ini kami sudah bersilahturahmi dengan banyak ormas. Termasuk juga ormas keagamaan. Lalu, banyak titik di tingkat RT yang sudah kita temui. Hal ini akan terus berjalan sampai waktu kampanye terakhir," bebernya.
Senada, calon wali kota lainnya, Gusti Iskandar mengaku juga bakal meningkatkan intensitas kampanye di waktu-waktu terakhir ini. Titik-titik pertemuan sudah diatur dan terus diperluas.
Yang pertama terus menyapa dn mendekatai masyarakat, baik dalam bentuk sosialiasi kampanye ataupun menghadiri silaturahmi. "Di bulan Oktober kita tidak terlalu masif, karena memahami terkadang masyarakat gampang lupa kalau terlalu lama. Makanya, di akhir-akhir ini kita akan tingkatkan," ujar tandem AR Iwansyah ini. (rvn/ema)
