BANJARMASIN - Aksi protes terhadap pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Marcon tentang Islam merambat ke Banjarmasin.
Kemarin (6/11) siang, ratusan pendemo dari Forum Silaturahmi Majelis Taklim Banjarmasin, menggelar aksi damai di depan gedung DPRD Kalsel, Jalan Lambung Mangkurat.
Massa bergerak dari Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Menenteng spanduk dan poster bergambar sang presiden yang wajahnya distempel sol sepatu. Diiringi kumandang takbir dan selawat.
Dalam aksi itu, setidaknya ada empat poin yang disuarakan. Pertama, mengutuk keras penghinaan kepada Nabi Muhammad melalui pemuatan karikatur karya Charli Hebdo.
Alih-alih melarang, Marcon justru membelanya sebagai kebebasan berekspresi. Bahkan juga memasang karikatur itu secara terbuka di berbagai gedung pemerintahan Prancis.
Kedua, menuntut hukuman mati bagi penghina nabi, sebagaimana ketentuan syariah. Ketiga, menuntut pemutusan hubungan diplomatik dan pengusiran Duta Besar Prancis untuk Indonesia. Sekaligus mengajak umat Muslim memboikot produk-produk Prancis.
Keempat, massa juga mengajak umat Muslim mencampakkan produk pemikiran-pemikiran Barat. Seperti misalnya demokrasi. Karena menurut massa aksi, kebebasan berpendapat dalam demokrasi adalah ilusi.
Salah satu orator aksi unjuk rasa, Ahmad Zaini mengatakan, Prancis perlu diingatkan akan kehormatan rasul di mata umat Muslim.
"Nabi tak akan marah ketika dihina. Namun sebagai umat yang mencintainya, rasa marah ketika nabi dihina adalah kepastian yang nyata," ucap lelaki yang juga menjabat sebagai Koordinator Forum Silaturahmi Majelis Taklim Banjarmasin itu.
Sejak beberapa pekan terakhir, protes terkait pernyataan serta kebijakan Marcon telah membuat marah muslim di berbagai negara. Gelombang pasang demonstrasi tak terelakkan.
"Banyak Muslim yang marah terkait tindakannya itu. Kalau sampai ada Muslim yang tidak merasa sakit hati ketika junjungannya dihina, maka saya pikir itu tidak masuk akal," tutup M Ahyadi, salah seorang peserta aksi.
Aksi ini berlangsung sekitar dua jam. Dijaga ketat polisi dan berjalan tertib.
Jumatan di Halaman DPRD
Sebelum massa tiba, polisi sudah berjaga di depan kantor wakil rakyat Banua itu.