Mendesak, Ayo Berhitung Ketahanan Finansial; Ekonomi Kalsel Mulai Tumbuh

- Sabtu, 7 November 2020 | 14:06 WIB

BANJARBARU - Setelah tepuruk dalam beberapa bulan terakhir, karena dihantam pandemi Covid-19. Perekonomian Banua kini mulai membaik. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel melaporkan, ekonomi Kalsel triwulan III-2020 dibandingkan triwulan II-2020 (q-to-q) tumbuh 3,26 persen.

Kepala BPS Kalsel, Moh Edy Mahmud mengatakan, pertumbuhan terjadi hampir pada semua lapangan usaha. Kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi 0,17 persen, serta jasa perusahaan yang minus 1,01 persen.

"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 9,22 persen. Diikuti pengadaan listrik dan gas, 6,35 persen dan real estate sebesar 5,51 persen," katanya dalam Kanal Youtube BPS Kalsel, (5/11).

Selain pertumbuhan yang terjadi hampir di semua lapangan usaha, dia menyampaikan, pada triwulan III-2020 juga ada beberapa komponen yang mempunyai kinerja baik. Di antaranya, komponen Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Edy menyebut, konsumsi rumah tangga pada kuartal ini tumbuh 3,48 persen. Hal itu menurutnya dampak dari adanya kebijakan new normal dan pencairan bantuan langsung tunai (BLT) yang dilakukan pemerintah.

Sementara untuk PMTB, dia menyampaikan pada triwulan III tumbuh 5,16 persen. Menurutnya lantaran adanya peningkatan impor barang. "Meskipun kinerja ekspor pada kuartal III ini masih terkontraksi -6,31 persen, secara kumulatif komponen-komponen lain menumbuhkan perekonomian Kalsel setelah mengalami kontraksi pada kuartal II," ucapnya.

Di sisi lain, walaupun secara q-to-q perekonomian Kalsel triwulan III tumbuh. Namun, jika dibandingkan antara triwulan III-2020 dengan triwulan III-2019 (y-on-y), pertumbuhan ekonomi Kalsel masih mengalami kontraksi: sebesar -4,68 persen. "Secara y-on-y ada tiga lapangan usaha dengan kontraksi terdalam," ujar Edy.

Lanjutnya, ketiga lapangan usaha itu yakni, pertambangan dan penggalian sebesar -9,08 persen. Diikuti transportasi dan pergudangan (-8,41 persen) dan industri pengolahan (-8,10 persen).

"Tapi ada pula lapangan usaha yang tumbuh positif,yaitu jasa kesehatan dan kegaiatan sosial yang tumbuh 7,84 persen. Serta, informasi dan komunikasi, 6,87 persen," bebernya.

Lalu bagaimana dengan pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan I sampai III 2020 terhadap triwulan I sampai III 2019 (c-to-c)? Edy menjelaskan, secara kumulatif PDRB sampai dengan triwulan III-2020 Kalsel terkontraksi -1,23 persen.

"Dari semua komponen pengeluaran, hanya PKRT yang masih dapat tumbuh positif, yakni sebesar 0,01 persen," jelasnya.

Untuk komponen yang mengalami kontraksi, dia menuturkan, yang terdalam dialami oleh komponen ekspor (-7,68 persen) dan PKP (-3,68 persen).

Melihat kondisi perekonomian Kalsel di tengah pandemi Covid-19, Pengamat Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Syahrituah Siregar mewanti-wanti agar ada inovasi dari seluruh pihak untuk menjaga sejumlah jenis bisnis yang masih bisa berjalan normal. Baik, di tingkat lokal, nasional maupun global.

"Karena perekonomian sangat tergantung pada pola antisipatif pelaku ekonomi yang ada. Sebab, sekarang masalahnya jelas, ekonomi di dunia sedang melambat," katanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB

Pemprov Kaltara Tawarkan 17 IPRO ke Amerika

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB
X