PROKAL.CO,
BANJARBARU - Besarnya investasi yang diperlukan untuk membangun moda transportasi kereta api, membuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memilih untuk menggarapnya secara bertahap. Rencananya, rute ke arah Bandara Syamsudin Noor yang akan dibangun lebih dahulu.
"Nilai investasi kereta api di Kalsel Rp24 triliun, ini cukup mahal. Jadi kita dahulukan yang kereta bandara," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Nurul Fajar Desira, kemarin.
Dia mengungkapkan, pemprov memilih mendahulukan rute ke bandara karena melihat peluang ke depannya. Kawasan bandara diprediksi menjadi pusat perekonomian baru, sehingga lalu lintas di sekitarnya kemungkinan semakin padat.
"Kami memikirkan program jangka panjangnya. Sekarang memang jalan ke bandara masih belum padat, tapi lima sampai 10 tahun ke depan kita tidak tahu. Kemungkinan akan macet apabila hanya mengandalkan alat transportasi di jalan," ungkapnya.
Di samping itu, dia menyampaikan, arus penumpang dan barang dari bandara ke depannya juga diprediksi semakin meningkat. Sehingga memerlukan kereta api sebagai moda transportasi tambahan.
"Kalau tidak dirancang sekarang, dikhawatirkan sama seperti di Jakarta. Ketika sudah macet, baru berfikir kereta bandara. Kita tidak menginginkan demikian, kita harus berfikir lebih maju kedepan," ucap Fajar.