KOTABARU - Entah apa yang menjadi pertimbangan KPU Kotabaru. Mereka meniadakan debat antara calon bupati, yang ada nanti debat langsung berpasangan.
"Sama (tiga sesi semuanya), berpasangan. Untuk memberikan kesempatan yang sama," ujar Ketua KPU Kotabaru Zainal Abidin, Senin (9/11) tadi.
Ditanya apa alasannya, Zainal mengatakan agar ada kesempatan yang sama tiap pasangan. Sebelumnya ia mengatakan, berpasangan dibuat agar jika ada calon bupati yang tidak hadir, diharapkan ada alternatif (wakil).
"Semoga kebersamaan mereka menjadi awal yang baik, hingga berakhirnya masa jabatan," tuntasnya.
Jika menelisik sejarah, argumen KPU agar ada calon alternatif jika satu berhalangan sepertinya beralasan. Pada debat Pilkada 2015 lalu, calon bupati saat itu, Sayed Jafar tidak hadir.
Hingga kini, juru bicara pasangan calon nomor urut satu, Awaludin belum memberikan tanggapan terkait rencana debat di pertengahan November ini. "Belum sempat ketemu (Sayed Jafar)," ujarnya, Selasa (10/11) kemarin.
Sementara itu, Ketua Tim Milenial pasangan calon nomor urut dua, Syahrani menyesalkan rencana KPU debat selalu berpasangan. "Konsep debat sejak lama begitu, Pilgub juga, daerah lain juga," cecarnya.
Dia berharap KPU kembali memikirkan dampak rencana keputusan debat berpasangan. "Warga ingin melihat bagaimana calon bupati ini nanti berdebat," tekannya. (zal/ema)