Warung Remang Makin Marak di Banjarbaru, Padahal Tak Ada Izin

- Rabu, 11 November 2020 | 10:53 WIB
MARAK: Kondisi warung remang-remang di ujung Jalan Trikora. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
MARAK: Kondisi warung remang-remang di ujung Jalan Trikora. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Warung remang-remang di Kota Banjarbaru semakin bertambah banyak. Hal itu dapat dilihat di sepanjang Jalan Trikora, dekat perempatan pergudangan Lingkungan Industri Kecil (LIK) Liang Anggang.

Dari pantauan Radar Banjarmasin, (10/11) siang, tempat-tempat yang biasa disebut warung jablai tersebut berjejer di sisi kiri dan kanan jalan. Ironisnya, sebagian besar warung dijaga oleh perempuan dengan mengenakan pakaian minim.

Karena masih siang, sebagian warung terlihat masih tutup. Karena puncak keramaian di sana biasanya terjadi pada malam hari.

Terkait hal ini, Lurah Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Adi Royan Pratama tak menampik jika warung remang-remang di wilayahnya semakin marak. Padahal, selama ini mereka tidak memberikan izin kepada pemilik warung. "Mereka juga tidak pernah lapor ke kami," katanya.

Secara pribadi, Adi mengaku tidak setuju ada banyak warung remang-remang di wilayahnya. Sebab, menurutnya keberadaan warung yang buka sampai malam hari memicu terjadinya hal-hal negatif.

"Banyak negatifnya, dibandingkan positifnya. Karena di sana tempat orang mabuk, mengonsumsi obat, bahkan kegiatan prostitusi," ujarnya.

Dia mengungkapkan, belum dua tahun dirinya menjabat sebagai Lurah Landasan Ulin Selatan, sudah ada lima kasus penusukan terjadi di warung remang-remang. "Ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Saya pribadi sangat ingin menutup warung-warung di sana, tapi kami tidak punya kewenangan," ungkapnya.

Menurutnya, sulit bagi mereka atau bahkan Pemko Banjarbaru untuk menggusur warung remang-remang di kawasan LIK Liang Anggang. Sebab, warung-warung itu berdiri di atas lahan pribadi.

"Kecuali lahan yang dipakai asetnya pemko, atau mereka berada di kawasan sepadan jalan. Bisa kita menggusurnya. Ini mereka berada di lahan pribadi," ujarnya.

Meski begitu, Adi menyampaikan, pihaknya masih terus mencari cara supaya wilayahnya steril dari warung remang-remang. "Sembari mencari solusi, kami saat ini hanya bisa memberikan imbauan ke pemilik warung. Agar tidak buka terlalu malam dan menjaga protokol kesehatan Covid-19," ucapnya.

Secara terpisah, Kapolres Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso melalui Kapolsek Banjarbaru Barat AKP Andri Hutagalung menduga, semakin banyaknya warung remang-remang dikarenakan pandemi Covid-19. "Mungkin karena Covid-19, sehingga banyak yang mencoba mencari nafkah dengan membuka warung," ucapnya.

Walaupun begitu, dia menuturkan bahwa menjamurnya warung jablai tidak mengganggu ketertiban ataupun keamanan di daerah sekitarnya. "Sampai saat ini masih tertib dan kondusif," tuturnya.

Untuk menjaga kawasan LIK Liang Anggang tetap aman, Andri menyampaikan bahwa pihaknya setiap malam selalu melakukan patroli ke sana. "Kami juga dengan selektif melakukan pemeriksaan pada jam-jam yang kami anggap rawan," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X