BANJARMASIN - Pemuda 19 tahun asal Kabupaten Kotabaru ini ditemukan tewas, Selasa (10/11) sekitar jam 8 malam. Di rumah kontrakan di Jalan Bumi Mas Gang Adi Patra RT 07.
Namanya adalah Muhammad Sapi'i, warga Pasar Selasa Geronggang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kotabaru.
Ketika ditemukan, jasad itu tengkurap di samping kasur. Darah berceceran di tempat tidur. Gawainya tergeletak di lantai. Ditemukan pula gagang dan sarung senjata tajam.
Ada empat mata luka di tubuhnya. Paling parah di dada.
Lima jam kemudian, kasus ini terungkap. Pembunuhnya ada dua orang, sama-sama asal Kabupaten Tapin.
Yaitu Jailani, 30 tahun, warga Jalan Pandulangan RT 03 Kecamatan Tambarangan dan Herman, 30 tahun, warga Desa Andika RT 03 Kecamatan Tapin Tengah.
Ternyata dipicu masalah uang. Salah seorang pelaku pernah memintai Rp500 ribu, tapi korban menolak memberi.
Pada malam yang nahas itu, ketiganya berangkat bareng menuju tempat kerja.
"Mereka baru berkenalan beberapa hari yang lalu. Dikenalkan teman korban yang juga tinggal di kontrakan itu," kata Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Idit Aditya, kemarin (11/11) sore.
"Pelaku diringkus tak jauh dari kontrakan. Kami temukan dengan gelagat mencurigakan. Kami dekati, mereka berusaha melawan. Karena membahayakan dan mengabaikan tembakan peringatan, terpaksa dilumpuhkan," tambahnya.
Perburuan pelaku dibantu Resmob Polda Kalsel. Mereka dijerat dengan Pasal 338 jo 351 Ayat 3 KUHP. "Ancamannya 15 tahun penjara," sebutnya.
Ketika dihadirkan ke depan awak media, keduanya berjalan dengan terpincang-pincang. Herman mendapat timah panas di kaki kanan, sedangkan Jailani di sebelah kiri.
Ketika ditanya, malah saling membantah. Herman mengaku hanya memukul, tidak menusuk. Begitu pula Jailani, dia mengaku hanya sempat memukul.
"Saya tersinggung. Ketika meminta uang, malah dikata-katai yang tidak enak," kata Jailani. "Katanya tak punya duit. Tapi sambil menimpal, katanya kamu mau apa," tambahnya.