Kepala Badut Dipinjam Ngelem, Fenomena Badut Jalanan di Banjarmasin

- Kamis, 12 November 2020 | 11:05 WIB
BADUT CILIK: TT dan RM berdiri di perempatan Teluk Tiram, kemarin (11/11). Keduanya mengaku masih duduk di bangku SD. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
BADUT CILIK: TT dan RM berdiri di perempatan Teluk Tiram, kemarin (11/11). Keduanya mengaku masih duduk di bangku SD. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Badut jalanan semakin marak di jalan-jalan kota. Memprihatinkan karena ada anak di bawah umur. Pemko Banjarmasin tidak boleh diam. Sebab, siapa yang bisa menjamin keselamatan anak dalam kostum badut itu?

---

KEMARIN (11/11) sore, di kawasan simpang empat Teluk Tiram, dua badut jalanan tampak bercengkerama.

Yang satu mengenakan kostum Micky Mouse berinisial TT. Satunya lagi berinisial RM, mengenakan kostum Putri Elsa dari film animasi Frozen.

Keduanya masih di bawah umur, masing-masing mengaku baru 13 tahun. Keduanya juga mengaku masih duduk di bangku SD.

Mulai menjadi badut sejak dua bulan terakhir, keduanya bekerja demi duit jajan. Dalam sehari, mereka mampu meraup Rp60 ribu rupiah.

"Dari jam 12 siang sampai jam 4 sore saja," tutur RM sembari menyeka peluh yang mengucur di wajah.

Senada dengan RM, TT pun demikian. Bocah asal Banjar Raya, Kecamatan Banjarmasin Barat itu mengaku uang yang dihasilkan dibagi dengan pemilik kostum. Tentu sebagai biaya sewa kostum.

Rincian pembagian, 60 persen untuknya sendiri, 40 persen sisanya diserahkan ke tempat penyewaan kostum.

"Tidak dipaksa, ustru sebenarnya dimarahi orang tua. Tapi saya ingin punya uang jajan sendiri," tekannya. RM juga sama, kerap dimarahi orang tuanya.

Lantas, apakah keduanya pernah terjaring razia Satpol PP? Lagi-lagi keduanya kompak menggelengkan kepala.

Namun, RM pernah mengalami hal buruk. Kepala badut yang ia kenakan pernah dipinjam seseorang tidak dikenal.

"Kepala badut saya dipakai untuk ngelem. Penginnya sih tidak meminjamkan, tapi saya tidak berani melawan," tuturnya.

Mendengar apa yang dituturkan RM, tentu membuat miris. Sekali lagi, keselamatan para bocah yang berprofesi sebagai badut jalanan tentu sangat rentan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X