Batuan Langka Ditemukan di Meratus, Bakal jadi Geopark Dunia pada 2021

- Kamis, 12 November 2020 | 11:55 WIB
BERNILAI: Seorang warga mandi di sungai di Desa Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur yang dipagari pegunungan Meratus. Peneliti menemukan bebatuan langka di Meratus. | Foto: DOK/RADAR BANJARMASIN
BERNILAI: Seorang warga mandi di sungai di Desa Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur yang dipagari pegunungan Meratus. Peneliti menemukan bebatuan langka di Meratus. | Foto: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah geosite di kawasan Geopark Meratus terus dibenahi. Tahun depan, kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi ini pun akan diusulkan menjadi geopark internasonal atau UNESCO Global Geopark (UGG).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel Nurul Fajar Desira mengatakan, secara materi Geopark Meratus memang sudah layak menjadi UGG. "Salah satu modalnya, Meratus merupakan cerita tentang hamparan ofiolit tertua di Indonesia yang terbentuk sudah 150 juta hingga 200 juta tahun," katanya.

Di samping itu, dia mengungkapkan, di Geopark Meratus juga terdapat jenis batuan langka di dunia. Namanya, Plagiogranite. "Jenis batuan ini hanya ada tiga di dunia. Di Yunani, Prancis dan Indonesia," ungkapnya.

Dikatakan Fajar, Plagiogranite di Geopark Meratus terdapat di Geosite Gunung Batu Besar di Kabupaten Tanah Bumbu. "Untuk bisa mengusulkan Geopark Meratus jadi UGG, geosite yang unik dan langka ini akan kami benahi tahun depan," bebernya.

Selain membenahi sejumlah geosite, dia menuturkan, saat ini pihaknya bersama SKPD terkait lainnya sedang mempersiapkan persyaratan lain untuk dilakukan pada tahun depan. Salah satunya, menggelar seminar internasional. "Dalam seminar itu, akan kita undang para ahli geopark dunia," tuturnya.

Di samping itu, Fajar mengatakan, Pemprov Kalsel juga perlu membina masyarakat setempat agar bisa menjelaskan histori batuan yang ada di Geopark Meratus. Sebab, hal itu menjadi salah satu syarat menjadi Geopark Internasional.

"Masyarakat harus bisa menjelaskan bagaimana batuan di sana terbentuk? Kenapa jenis batunya langka? Dan lain-lain," katanya.

Jika semua syarat sudah dipenuhi, Fajar menyatakan, Pemprov Kalsel menargetkan Geopark Meratus sudah bisa diusulkan jadi Geopark Internasional pada akhir 2021. "Tujuan besar dari rencana ini ialah melindungi meratus dan memberikan manfaat ekonomi di masyarakat sekitar," ucapnya.

Dia mengambil contoh Geopark Internasional atau UGG Pegunungan Sewu, Yogyakarta. Di sana terdapat geosite berupa tebing breksi. Ketika belum jadi UGG kawasan itu merupakan lokasi penambangan batuan alam. Tapi, setelah menjadi UGG berubah jadi tempat wisata yang dikunjungi oleh banyak wisatawan.

"Saat menambang batu alam, masyarakat sekitar pendapatannya sangat kecil. Tapi, ketika jadi tempat wisata pendapatan bisa sampai miliaran," ujar Fajar.

Sementara itu, terkait pembenahan geosite di Geopark Meratus, Kabid Air Tanah pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, Ali Mustafa menyampaikan, tahun depan ada enam titik yang akan dibenahi infrastrukturnya. "Supaya dalam penilaian UNESCO bisa diterima sebagai UGG," ucapnya.

Dirincikannya, keenam geosite yang dibenahi ialah Geosite Pendulangan Tradisional Intan di Cempaka, Banjarbaru. Lalu, Geosite Plagiogranite Gunung Batu Besar di Tanah Bumbu, Geosite Serpentinite Forest Park Tahura Mandiangin di Kabupaten Banjar dan Geosite Tanjung Dewa di Tanah Laut.

"Selanjutnya Geosite Dolerite Semilir dan Geosite Batugamping Merah Sekoyang Beach di Kotabaru," rincinya.

Ali menuturkan, pembenahan yang dilakukan dalam kawasan geosite ialah berupa penyediaan tempat parkir dan toilet. Serta, pembuatan sign board, panel informasi, ruang informasi geosite, denah situasi, fasilitas difable, ruang display local product, tempat berteduh/istirahat, gapura selamat datang, penunjuk arah dan lain-lain.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X