BANJARBARU – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Banjarbaru tak sampai satu bulan lagi. Penyelenggara Pilkada yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan sejumlah pihak terkait tengah menseriusi gelaran pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Wawali) 9 Desember mendatang.
Apalagi di momen Pilkada tahun 2020 ini bakal digelar di tengah Covid-19. Artinya, penerapan protokol kesehatan Covid-19 menjadi sebuah kewajiban. Karena itu, Pjs Walikota Banjarbaru Bernhard E Rondonuwu meminta semua pihak untuk bersinergi dalam mensukseskan Pilkada sehat yang menerapkan protokol Covid-19.
“Semua pihak harus bersinergi. Tekankan protokol Covid-19 di dalam Pilkada 9 Desember mendatang. Kita harus bahu membahu, sama-sama untuk mensukseskan Pilkada sehat ini,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin, Rabu (11/11) tadi di kediamannya.
Senin (9/11) tadi juga sudah digelar rapat koordinasi pemeriksaan rapid test Covid-19 untuk petugas KPPS dan Gastib Pemilu. Rakor dipimpin Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah yang diikuti sejumlah pihak seperti KPU, Dinas Kesehatan, RSD Idaman , Puskesmas dan lainnya.
Sesuai arahan Pjs Walikota Banjarbaru Bernhard, perlu kerjasama intens antara KPU, RSD Idaman serta Dinas Kesehatan untuk pelaksanaan rapid test Covid-19 bagi petugas KPPS maupun Gastib. Hal ini pun tak ditampik Kadinkes Banjarbaru Rizana Mirza.
Lantaran jumlah petugas KPPS dan Gastrib mencapai 5004 orang, maka dilakukan penjadwalan rapid test sesuai wilayah domisili. “Nanti dijadwalkan langsung oleh RSD Idaman Banjarbaru. Harus dijadwalkan supaya menghindari kerumunan,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin, Kamis (12/11) kemarin.
Terpisah, Kepala Bagian TU RSD Idaman Banjarbaru Firmansyah mengungkapkan, teknis pelaksanaan rapid test petugas KPPS dan Gastib ini tengah diseriusi RSD Idaman Banjarbaru. “Saat ini bidang terkait tengah membahas teknis pelaksanaannya,” pungkasnya. (adv/mat)
