BANJARMASIN - Pedagang pulsa elektrik harus waspada. Tak mustahil dompet pulsa mereka diretas. Seperti yang dialami Imanuddin. Saldo pulsanya menyusut, padahal belum ada transaksi.
Nilai pulsa yang hilang tak sedikit. Saldo awal Rp180 juta hanya tersisa Rp123 juta. Setelah dicek, ternyata ada yang bertransaksi tanpa sepengetahuannya.
"Ada 57 kali pengiriman pulsa ke 57 nomor handphone berbeda," kata korban yang merupakan warga Banjarmasin. Setiap pengiriman nilainya Rp1 juta.
Pembobolan itu terjadi 5 Agustus lalu. Dia kemudian melapor ke Direskrimsus Polda Kalsel, September tadi. "Setelah dicek, memang dibobol. Kemudian saya laporkan ke polisi," tambahnya.
Kurang lebih satu bulan, penyelidikan unit polisi siber mendapat titik terang.
Terduga pembobol terlacak, ternyata warga Jawa Tengah. Usia keduanya baru 20 tahunan. Mereka adalah Abdul Aziz Alami, warga Kabupaten Banjarnegara. Rekannya Tahyan, warga Kabupaten Cilacap.
"Pelaku mencuri pulsa dengan membobol sistemnya," kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta, kemarin (12/11).
Triknya, isi dompet pulsa dipindahkan ke ponsel yang sudah disiapkan pelaku.
Sebagai barang bukti, disita modem, komputer dan ponsel. Dijerat dengan Pasal 46 Ayat 1 Jo Pasal 30 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. (gmp/fud/ema)
