BANJARBARU - Sempat harus tutup karena dihantam pagebluk di awal-awal. Kini, puskesmas di Kota Banjarbaru kembali normal. Tren pengunjung juga mulai menunjukkan progres yang baik
Kepala Bidang Pelayanan Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Dahrani menyebut dari seluruh puskesmas yang ada di Banjarbaru. Hingga kini semuanya berjalan tanpa kendala.
"Memang kita akui semenjak ada Covid-19, operasional di puskesmas harus berubah. Hal ini juga berdampak pada tren kunjungan masyarakat, sebab warga merasa was-was untuk datang ke puskesmas ketika Covid-19 lagi tinggi-tingginya," katanya.
Bahkan saking masifnya, di beberapa waktu tertentu sejumlah puskesmas terpaksa harus tutup. Hal ini lantaran puskesmas dalam proses sterilisasi serta adanya pegawai dan nakes yang tertular Covid-19.
"Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada lagi Puskesmas yang harus tutup. Petugas kita yang juga bertugas tidak ada yang tertular, karena memang penerapan protokol kesehatannya terus dievaluasi dan ditingkatkan," ucapnya.
Kekhawatiran di masyarakat datang ke Puskesmas kata Dahrani memang tak sepenuhnya hilang. Makanya pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait hal ini.
"Jadi ada sebagian masyarakat yang masih merasa khawatir. Mereka yang khawatir ini biasanya belum begitu memahami soal Covid-19 dan terlebih mendengar informasi yang kurang tepat," katanya.
Terkait tren kenaikan pengunjung. Memang katanya hal ini mulai dirasakan ketika kurva penambahan kasus di Banjarbaru berangsur melandai. Tepatnya dimulai dari bulan Agustus lalu.
"Memang, dibanding di awal-awal (pandemi), ini (tren pengunjung) jauh sangat meningkat. Khususnya sejak dua bulan terakhir, pengunjung mulai normal, meskipun tak senormal sebelum pandemi," katanya.
Adapun, total puskesmas di Banjarbaru sendiri ada 10 buah. Lalu, puskesmas pembantu berjumlah 13 buah. Sementara total petugas baik tenaga kesehatan maupun pegawai di seluruh puskesmas berjumlah mencapai 600 orang. (rvn/bin/ema)
