PROKAL.CO,
BANJARMASIN - Fokus menghadapi pandemi COVID-19, jangan sampai membuat Pemko Banjarmasin melupakan nasib penyintas HIV-AIDS.
Di Kota Seribu Sungai, ternyata ada 300 penyintas. Menjadikan Banjarmasin menduduki peringkat pertama dari 13 kabupaten dan kota di Kalsel. Jelas bukan sebuah prestasi yang membanggakan.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi menyebutkan, tahun 2020 saja ada penambahan mencapai 15 sampai 20 kasus.
Paling banyak terpapar adalah mereka yang berada di usia produktif. Artinya, mereka yang berumur 15 hingga 60 tahun.
Guna mencegah penularan, belum lama ini digelar screening. Sasarannya adalah kaum transgender sebanyak 80 orang.
Machli menilai, karena mereka juga merupakan salah satu kelompok kunci dari penyebaran virus mematikan ini.