Banjarmasin jadi Kota Penyintas HIV-AIDS Tertinggi di Kalsel

- Sabtu, 14 November 2020 | 08:16 WIB

BANJARMASIN - Fokus menghadapi pandemi COVID-19, jangan sampai membuat Pemko Banjarmasin melupakan nasib penyintas HIV-AIDS.

Di Kota Seribu Sungai, ternyata ada 300 penyintas. Menjadikan Banjarmasin menduduki peringkat pertama dari 13 kabupaten dan kota di Kalsel. Jelas bukan sebuah prestasi yang membanggakan.

Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi menyebutkan, tahun 2020 saja ada penambahan mencapai 15 sampai 20 kasus.

Paling banyak terpapar adalah mereka yang berada di usia produktif. Artinya, mereka yang berumur 15 hingga 60 tahun.

Guna mencegah penularan, belum lama ini digelar screening. Sasarannya adalah kaum transgender sebanyak 80 orang.

Machli menilai, karena mereka juga merupakan salah satu kelompok kunci dari penyebaran virus mematikan ini.

"Mereka kami data, diedukasi. Kami rangkul untuk mengadvokasi dan mengobati mereka. Kami pikir, agar kelompok ini betul-betul paham tentang penularan HIV-AIDS serta bagaimana mencegahnya," jelasnya.

Lantas, bagaimana hasil screening tersebut? Machli mengaku belum mengantongi hasilnya. Mengingat screening masih terus berlangsung.

"Masih dalam proses, belum bisa kami pastikan jumlah penambahan kasus dari screening ini," tambahnya.

Kepada masyarakat, diingatkannya, HIV-AIDS bisa dihindari lewat gaya hidup sehat. Menjauhi seks bebas dan narkotika. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X