Karena Covid-19, di Kalsel Pasien Meninggal Tembus 500

- Sabtu, 14 November 2020 | 08:25 WIB
MASIH MENGANCAM: Petugas saat melakukan swab kepada para pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kalsel beberapa waktu lalu. Sejak pandemi, sudah ada 500 pasien yang meninggal dunia. | DOK/RADAR BANJARMASIN
MASIH MENGANCAM: Petugas saat melakukan swab kepada para pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kalsel beberapa waktu lalu. Sejak pandemi, sudah ada 500 pasien yang meninggal dunia. | DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Kasus Covid-19 di Kalsel mulai melandai. Dalam sehari pasien baru yang ditemukan sudah jarang tembus di angka 100. Kemarin (13/11) misalnya, hanya ada 31 kasus positif baru yang dilaporkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel.

Tambahan kasus baru tersebut masing-masing berasal dari, Kotabaru, 9 orang; Tapin, 1 orang; Hulu Sungai Selatan, 7 orang; Hulu Sungai Tengah, 1 orang; Hulu Sungai Utara, 9 orang; Kota Banjarmasin, 1 orang dan Kota Banjarbaru, 3 orang.

Dengan tambahan itu, jumlah kasus Covid-19 di Banua mencapai 12.396. Terbanyak berasal dari Banjarmasin. Di Kota Seribu Sungai ini total ada 3.574 kasus virus corona yang ditemukan.

Adapun pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh kemarin sebanyak 20 orang: berasal dari Karantina Tanah Laut, 2 orang; Karantina Kotabaru, 2 orang; Karantina Barito Kuala, 3 orang; Karantina Hulu Sungai Selatan, 3 orang; Karantina Hulu Sungai Utara, 4 orang; Karantina Tabalong, 4 orang dan Karantina Kota Banjarbaru 2 orang.

Adanya tambahan itu, membuat total kasus sembuh di Kalsel mencapai 11.224 orang. Terbanyak juga berasal dari Banjarmasin, dengan 3.242 kasus.

Meski kasus mulai melandai dan angka kesembuhan banyak, namun masih ada pasien yang dilaporkan meninggal dunia. Yakni satu orang berasal dari HSU. Dengan tambahan ini membuat jumlah pasien meninggal tembus 500 orang. Terbanyak berasal dari Banjarmasin, totalnya 166 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muslim mengatakan, untuk memperlambat dan menghentikan laju penularan Covid-19, Pemprov sebenarnya sudah melakukan beberapa cara. Di antaranya dengan melakukan sosialisasi masif tentang penerapan protokol kesehatan melalui Tim KIE (komunikasi, informasi dan edukasi).

"Pemprov juga gencar melakukan pencarian terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19," katanya.

Di samping itu, dia mengungkapkan Kalsel juga telah melakukan pemberdayaan masyarakat dengan cara membentuk Kampung Tangguh Banua. Serta, menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan Covid-19.

"Peningkatan fasilitas testing juga dilakukan. Saat ini Kalsel sudah bisa melakukan testing Covid-19 dengan hasilnya bisa diketahui kurang dari 24 jam. Hal ini tentu akan mempercepat pelayanan pasien terkonfirmasi dan pelacakan kontak erat, ” ujar Muslim.

Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan, dalam penanganan Covid-19, saat ini ada dua upaya yang menjadi fokus Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel. Yakni, mengendalikan penularan virus dan menurunkan angka kematian.

Dia menuturkan, dalam pengendalian penularan Covid-19 upaya yang dilakukan ialah melakukan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan. "Operasi dilakukan bersama tiga pilar, yaitu Polri, TNI dan Satpol PP," tuturnya.

Sedangkan, untuk menurunkan angka kematian, Roy menjelaskan, gugas tengah memaksimalkan perawatan bagi para terkonfirmasi positif. "Yang ringan dirawat di karantina khusus, kalau yang sedang dan berat di isolasi rumah sakit," jelasnya.

Selain itu, dia menyampaikan, warga terkonfirmasi positif yang saat ini melakukan isolasi mandiri juga sedang diupayakan agar masuk karantina khusus. Supaya lebih jelas penanggungjawab terkait kesehatan, makanan dan olahraganya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X