BANJARMASIN - Salah satu tantangan di Pilkada Kalsel tahun ini adalah partisipasi pemilih. Penularan Covid-19 menjadi faktor orang takut datang. Padahal partisipasi pemilih ditargetkan cukup tinggi, yakni 79 persen.
Komisoner KPU Kalsel Edy Ariansyah berharap peran media dapat membantu menyampaikan sosialisasi demi tercapainya target yang ditetapkan. Dia mengatakan kandidat diberi kelonggaran memasang iklan di media online. “Iklan kampanye yang kami (KPU) fasilitasi sangat diharapkan mampu memberikan pendidikan politik, agar masyarakat datang menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember nanti,” kata Edy kemarin.
Seperti diketahui, tahun ini Pilkada digelar di tujuh kabupaten dan kota termasuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel. Banyaknya daerah pelaksana Pilkada tahun ini, membuat KPU yakin angka partisipasi pemilih tinggi.
Menurut Edy, berkaca dari Pemilu 2019 tadi, hanya dua daerah partisipasi pemilihnya di bawah 80 persen, yakni Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru. Sementara di Pilkada tahun ini, dua daerah tersebut sebagai daerah pelaksana Pilkada. “Ini membuat keyakinan kami tinggi. Dua daerah tersebut akan menyumbang partisipasi karena sebagai daerah pelaksana,” imbuhnya.
Di sisi lain, terdongkraknya partisipasi pemilih berhubungan erat dengan masifnya para kandidat maupun partai politik bersosialisasi. “Kami sangat berharap semua elemen turut berperan menyukseskan Pilkada tahun ini,” cetusnya.
Dia menyampaikan, masyarakat tak perlu khawatir untuk datang ke TPS, pasalnya, KPU memastikan semua TPS diminimalisir terjadinya penularan, termasuk para petugas yang selalu dicek kesehatan demi memastikan tak akan menularkan virus.
“Berbagai cara kami yakinkan kepada pemilih untuk datang menggunakan hak pilih. Peran media juga sangat besar. Kami tegaskan, penularan Covid-19 menjadi fokus kami saat pemungutan suara nanti,” tandasnya. (mof/ran/ema)
