BANJARMASIN - Empat sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Banjarmasin, hari ini (16/11) memulai simulasi belajar tatap muka selama pandemi.
Simulasi digelar setelah izin dari Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Banjarmasin dikantongi oleh Dinas Pendidikan. Termasuk juga rekomendasi dari Gugus Tugas P2 COVID-19 Banjarmasin.
"Iya, besok dimulai simulasinya. Sudah ada izin dari pak wali kota dan gugus tugas," kata Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto kepada Radar Banjarmasin, kemarin (15/11).
Empat sekolah ini adalah SMPN 7 di Jalan Veteran, SMPN 10 di Jalan AES Nasution, SMPN 12 di Jalan PM Noor, dan SMPN 31 di Jalan Antasan Kecil Timur.
Apalagi mayoritas orang tua atau wali murid telah menyetujui pembukaan sekolah tersebut. Dari kuesioner yang dibagikan secara daring, persetujuan mencapai 82 persen lebih.
Sementara di 31 SMPN lainnya, masih banyak orang tua yang khawatir. Artinya belum bisa dibuka. Totok menyatakan, kemungkinan mereka baru bisa menyusul pada Januari tahun depan.
"Sementara hanya empat sekolah dulu. Dan secara rutin akan dievaluasi," tambahnya.
Di sisi lain, sebelumnya sempat beredar informasi rencana rapid test kepada guru dan staf sekolah, tapi Totok menepisnya.
"Kami hanya meminta apabila ada gejala, tidak enak badan atau sakit, tenaga pengajar tidak memaksakan diri pergi ke sekolah. Kami minta isolasi mandiri di rumah," tutupnya.
Sekolah yang diizinkan buka, wajib menjalankan protokol kesehatan secara ketat di bawah pengawasan Disdik.
Misalkan di SMPN 7, kepala sekolah, Kabul membeberkan, siswa dibagi menjadi tiga kelompok belajar. Demi memudahkan menjaga jarak di kelas.
"Setiap kelompok hanya dua kali turun ke sekolah dengan durasi 11 jam pelajaran per pekan. Sisanya belajar dari rumah," ungkap Kabul.
Selain itu, siswa yang kedapatan mengenakan masker tak standar, akan diberikan masker pengganti oleh sekolah. (war/at/fud)
