Simulasi Hanya Libatkan 18 Siswa, dari Total 900 Siswa SMPN 1 Banjarbaru

- Rabu, 18 November 2020 | 11:49 WIB
BARU SIMULASI: SMPN 1 Banjarbaru melakukan simulasi pembelajaran tatap muka pekan lalu. Dalam simulasi, pihak sekolah hanya melibatkan 18 siswa siswi. | Foto: SMPN 1 Banjarbaru for Radar Banjarmasin
BARU SIMULASI: SMPN 1 Banjarbaru melakukan simulasi pembelajaran tatap muka pekan lalu. Dalam simulasi, pihak sekolah hanya melibatkan 18 siswa siswi. | Foto: SMPN 1 Banjarbaru for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Sampai saat ini, Pemko Banjarbaru melalui Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru belum memastikan kapan rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bergulir.

Namun, sejauh ini ada sejumlah sekolah yang ditunjukkan sebagai sekolah piloting. Sekolah yang ditujukan sebagai percotohan untuk penerapan PTM dengan protokol kesehatan ketat.

Teranyar, SMP Negeri 1 Banjarbaru beberapa waktu sebelumnya telah rampung menggelar simulasi PTM dengan protokol Covid-19. Belasan siswa dilibatkan dalam simulasi tersebut.

Kepala SMPN 1 Banjarbaru, Undi Sukarya menjelaskan bahwa simulasi digelar pekan kemarin. Saat itu katanya, pihaknya menghadirkan 18 siswa siswi untuk penerapan PTM prokes.

"Jadi sekolah piloting untuk SMP itu ada SMPN 1 dan SMPN 2. Simulasi ini dilakukan melihat kondisi zonasi kita dan juga atas dasar pertimbangan oleh orang tua atau wali murid. Karena memang wajib mengantongi izin orang tua," katanya.

Siswa siswi ini kata Undi merupakan para pengurus OSIS. Mereka terbagi menjadi 9 laki-laki dan 9 perempuan. Dalam simulasi, mereka menjalani PTM di dua ruang kelas yang berbeda.

"Kita menggelar simulasi karena kami yakin kalau kita sudah siap. Baik untuk perangkat prokesnya, guru-guru dan juga para siswa ini. Alhamdulillah simulasi berjalan lancar sesuai protokol," cerita Undi.

Simulasi kata Undi hanya digelar satu hari. Waktu PTM juga dibatasi, yakni hanya sampai pukul 12.00 Wita dengan empat mata pelajaran.

"Tujuan simulasi ini kan selain sebagai menguji kesiapan kita. Diharapkan ini bisa dilihat sebagai contoh oleh sekolah lain. Agar semua SMP baik negeri atau swasta bisa siap. Kita yakin semua sekolah sudah mempersiapkan juga," paparnya.

Lantas apa hasil dari simulasi ini, apakah ada evaluasi? Evaluasi kata Undi tentu ada. Sebab nantinya mereka harus mempersiapkan dan mengadaptasikan protokol ini dengan jumlah siswa yang lebih banyak.

"Memang protokol kita apabila nanti PTM diterapka  hanya 30 persen siswa yang masuk. Nanti akan sistem kloter, setiap pekan ada tiga kloter. Jadi sekitar 300 siswa, karena jumlah siswa kita ada 900 siswa," katanya.

Dalam teknis simulasi, para siswa klaimnya wajib diantar oleh orang tua. Orang tua hanya boleh mengantar hingga muka pintu gerbang. Setelahnya, siswa mengantri berjarak untuk masuk ke areal sekolah karena di bagian gerbang diberlakukan pengecekan suhu.

"Setelah dicek suhu dan wajib mengenakan masker. Siswa langsung menuju ruangan yang sudah kita tentukan dan kita atur protokolnya. Guru juga sudah berada di ruangan," tuntasnya.

Lantas apakah SMPN 1 Banjarbaru siap melaksanakan PTM nantinya? Dengan tegas, Undi menjawab jika pihaknya sudah siap. "Kita mempersiapkan dahulu, jadi kalau ada kebijakan penerapan PTM dari Dinas, maka kita sudah siap," tuntasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X