TPA Regional Banjarbakula Ingin Bangun Pembakar Limbah

- Kamis, 19 November 2020 | 12:06 WIB
PEMBAKAR LIMBAH: Suasana TPA Regional Banjarbakula beberapa waktu lalu. Di lokasi ini tahun depan bakal dibangun insinerator atau alat pembakar limbah. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
PEMBAKAR LIMBAH: Suasana TPA Regional Banjarbakula beberapa waktu lalu. Di lokasi ini tahun depan bakal dibangun insinerator atau alat pembakar limbah. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Setelah memiliki fasilitas pemanfaatan pelumas bekas menjadi sumber energi alternatif setara solar industri, Pemprov Kalsel tahun depan berencana membangun insinerator pembakar limbah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Banjarbakula.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana. "Tahun depan akan dianggarkan untuk membangun insinerator, mudah-mudahan tidak dipotong," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dia mengungkapkan, pembiayaan untuk merealisasikan fasilitas insinerator di TPA Banjarbakula yang berlokasi di Cempaka, Kota Banjarbaru tersebut sekitar Rp7,5 miliar.

"Anggaran ini sudah secara keseluruhan, termasuk untuk biaya penyusunan analisis dampak lingkungan (Amdal) yang juga dilakukan tahun depan," ungkapnya.

Diakuinya, pembangunan insinerator sebenarnya direncanakan pada tahun ini. Namun, lantaran adanya realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 membuat rencana tersebut dibatalkan.

Karena itu, pada 2020 ini pihaknya hanya sempat menyelesaikan dokumen-dokumen persyaratan. Seperti studi kelayakan dan detail engineering design (DED) proyek tersebut.

Pembangunan fasilitas insinerator sendiri menurut Hanifah hanya menjadi satu contoh dari sederet potensi pengembangan TPA Regional Banjarbakula.

Ke depan, pihaknya juga merencanakan untuk membangun fasilitas pengolahan gas metana dari hasil pengolahan sampah menjadi sumber energi. "Namun hal itu akan dilakukan secara bertahap," ujar Hanifah.

Dia menyampaikan, saat ini sudah ada beberapa fungsi lain yang dimiliki dan sudah dioperasikan di TPA Banjarbakula. Di antaranya pengolahan awal air lindi, yang jika diolah lebih lanjut bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair.

Selain itu, ada pula pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berupa pelumas bekas menjadi bahan bakar alternatif setara solar industri.

Di kawasan TPA Regional Banjarbakula telah dibangun fasilitas pemanfaatan pelumas bekas menjadi sumber energi alternatif. Pelaksana pembangunan adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknonologi (BPPT).

Hanifah menuturkan, setelah mendapatkan fasilitas tersebut, pihaknya saat ini tengah melakukan ujicoba untuk mendapatkan produk yang benar-benar setara dengan solar industri.

"Kami juga sedang melakukan proses perizinan untuk produksi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)," tuturnya.

Diungkapkannya, pengolahan pelumas bekas menjadi sumber energi alternatif di TPA Regional Banjarbakula saat ini menjadi satu-satunya di Indonesia. "Karena kita jadi percontohan dari Kementerian LHK. Kita mendapatkan proyek pembangunan fasilitasnya pada 2019, dan tahun ini melakukan ujicoba," ungkapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X