Suka Duka Belajar Saat Pandemi Covid-19

- Sabtu, 21 November 2020 | 09:37 WIB
Penulis: Syahrul Ma’arif S.Pd
Penulis: Syahrul Ma’arif S.Pd

Sejak kasus Covid-19 mulai meningkat, semua sekolah di Indonesia tidak ada lagi melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. Karena pemerintah memberlakukan sistem di rumah saja, maka kegiatan belajar mengajar baik formal atau informal yang setiap hari dilakukan oleh peserta didik semuanya harus dilakukan seperti itu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat kurikulum darurat bagi guru, siswa, dan orang tua saat menghadapi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19.

=========================
Oleh: Syahrul Ma’arif S.Pd
Guru SMPN 2 Kusan Hilir, Tanbu
=========================

Secara umum, kurikulum darurat diambil dari kurikulum 2013. Hanya saja ada sejumlah kompetensi dasar yang dipangkas. Kompetensi dasar yang dipertahankan hanya yang dinilai penting dan yang berpengaruh terhadap pendidikan di tingkat selanjutnya.

Keputusan ini dibuat setelah mendengar banyaknya keluhan, baik dari guru, siswa, maupun orang tua terkait pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya keputusan tersebut tentunya bukan hal yang mudah dan menjadi tantangan baru dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang akan menentukan kemana bangsa ini akan menyongsong masa depannya. Apakah menjadi bangsa besar yang beradab, cerdas dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman.

Pandemi Covid 19 secara tidak langsung ikut berperan dalam mendewasakan masyarakat pada lingkup dunia pendidikan. Pendidikan di Indonesia terjadi proses pendewasaan yang luar biasa besarnya yang diakibatkan Covid-19.

Guru dan siswa serta orang tua yang harus ikut mendampingi anak saat belajar dari rumah juga mendapatkan tantangan dalam menjalankan proses pembelajaran ini. Pemindahan kegiatan belajar dari sekolah ke rumah ini sebagai upaya untuk menjaga jarak sosial dalam upaya menghindari penularan virus.

Mau tidak mau orang tua mempunyai peran yang baru untuk membimbing proses kegiatan belajar anaknya hingga pandemi ini berakhir. Orang tua ikut aktif melihat bagaimana aktivitas anak-anak mereka bahkan bisa menjadi teman dan motivator dalam belajar anak.

Permasalahan utama dunia pendidikan saat ini adalah bagaimana supaya siswa walaupun harus di rumah, tetapi tetap belajar. Karena belajar merupakan sarana utama bagi siswa supaya dapat tumbuh secara maksimal.

Proses pembelajaran secara daring merupakan proses belajar yang bersifat asinkronus. Pembelajaran yang diharapkan tetap dapat berlangsung secara nyaman dan menyenangkan untuk semua warga sekolah.

Apakah model pembelajaran daring ini cocok digunakan oleh para peserta didik di Indonesia? Lantaran baru pertama kali diterapkan secara serentak pembelajaran daring ini, sistem belajar di rumah menjadi pengalaman baru bagi guru, siswa dan orang tua.

Saat ini pembelajaran daring dilakukan tanpa adanya persiapan yang benar-benar matang oleh para pendidik di Indonesia. Pembelajaran daring bertujuan agar anak bisa belajar di rumah saja untuk menghindari wabah Corona yang melanda negara kita.

Guru harus memberikan pendidikan kepada anak?anak tentang kecakapan hidup. Yakni pendidikan yang bersifat kontekstual sesuai kondisi rumah masing?masing. Terutama pengertian tentang Coronavirus Disease 2019, mengenai karakteristik, cara menghindarinya dan bagaimana cara agar seseorang tidak terjangkit.

Sistem pembelajaran daring ini dilakukan melalui media laptop atau ponsel dengan aplikasi pendukung seperti WhatsApp. Pembelajaran daring di masa pandemi covid 19 yang paling efektif adalah menggunakan media WhatsApp dan dipadukan dengan menggunakan Google form. Media ini sudah mulai populer dan setiap siswa sudah mampu mengoperasikan dengan baik.

Dimulai dengan pembentukan grup WhatsApp di setiap kelas guru memberikan arahan dan bimbingan kepada para siswa. Partisipasi peserta didik pada saat pembelajaran daring memang sangat berbeda pada saat pembelajaran tatap muka secara langsung. Pada saat pembelajaran tatap muka secara langsung biasanya partisipasi peserta didik sangat kecil. Beberapa orang saja yang mau berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X