BANJARMASIN - Pelipatan surat suara Pilgub Kalsel untuk dapil Banjarmasin dimulai sejak kemarin (20/11) siang.
Dipusatkan di Gedung Wanita di Jalan Hasan Basry, pelipatan melibatkan 50 orang. Jam kerjanya dua shift, siang 25 orang dan malam 25 orang.
Tapi soal jam lembur itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarmasin, Rahmiyati Wahdah mengaku harus berkoordinasi dulu dengan Dinas Kesehatan Banjarmasin. Terkait boleh tidaknya bekerja sampai malam hari.
Sebab, Banjarmasin belum terbebas dari ancaman pandemi. Virus corona masih mengintai. "Kami akan koordinasi dulu ke Dinkes dan gugus tugas," ujarnya.
Disebutkan Rahmiyati, jumlah surat suara yang dilipat sebanyak 461 ribu lembar. Sudah termasuk 2,5 persen surat suara cadangan.
Mengingat logistik pemilu adalah barang sensitif, tiga orang pelipat akan diawasi satu petugas KPU.
Pelipat juga dilarang membawa gawai ke dalam gedung. Gawai akan dititipkan kepada penjaga di pintu masuk.
Sementara itu, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banjarmasin, Rahmadiansyah menjamin setiap harinya akan menurunkan dua pengawas. Ditambah bantuan dari kecamatan (Panwascam).
"Pengawasan untuk memastikan KPU bekerja sesuai aturan," ujarnya saat memantau di lokasi.
Sebab, tugas mereka bukan hanya melipat, tapi juga menyortir surat suara yang rusak. Apakah karena robek atau cetakannya tak sempurna.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi meminta KPU memperhatikan kesehatan para pelipat di tengah pandemi.
Alangkah baiknya jika para pelipat juga disuplai vitamin. Dan jam kerja mereka juga diperhatikan.
"Risiko kelelahan sudah pasti ada, bisa menurunkan daya tahan tubuh. Kami tidak ingin ada yang bekerja kelewat waktu," tegasnya.
Juru Bicara Gugus Tugas P2 COVID-19 Banjarmasin itu juga menjamin, bakal ada pengecekan ke lokasi pelipatan. "Intinya, jangan sampai tenaga mereka diporsir," tutup Machli.
