4.072 Napi akan Ikut Memilih

- Sabtu, 21 November 2020 | 10:10 WIB

BANJARMASIN – Dari 2.793.811 pemilih Kalsel tahun ini, 4.072 diantaranya adalah pemilih di rumah tahanan (Rutan) dan lembaga permasyarakatan (Lapas).

 Jumlah itu tersebar di 13 rumah tahanan dan lapas di Kalsel, minus Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) kelas I Martapura. Dari data Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel, paling banyak pemilih ada di Lapas kelas II A Kotabaru. Jumlahnya mencapai 845 pemilih.

Pemilih terbanyak kedua ada di Lapas kelas II B Banjarbaru, totalnya mencapai 833 pemilih dan disusul Lapas Kelas II A Banjarmasin dengan jumlah pemilih sebanyak 471 orang. “Sebelumnya di daftar pemilih sementara (DPS) lalu, jumlahnya hanya 412 orang. Namun, setelah perbaikan hingga ditetapkan menjadi 4.072 pemilih,” terang Kepala Sub Bagian Humas, RB, dan TI, Eko Sulistiyono kemarin 

Sementara, Komisioner KPU Kalsel Divisi Teknis dan Penyelenggara Hatmiati mengatakan, KPU di 13 kabupaten dan kota se Kalsel masih berupaya meneliti warga binaan yang belum masuk di DPT lalu. “ Kami tak ingin ada yang tercecer,” ujarnya.

Soal mekanisme, dia menerangkan, pencoblosan di lapas maupun rutan tak berbeda jauh dengan di luar. Namun, bagi warga binaan yang memiliki KTP luar daerah, dia hanya mencoblos surat suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur.

Misalnya warga binaan tersebut berasal dari Kabupaten Tapin, namun dia berstatus warga binaan Lapas Kelas II A Banjarmasin. Maka warga binaan tersebut hanya mendapat satu surat suara.

“Namun jika warga binaan tersebut memang berasal dari Banjarmasin, dia akan mendapat dua surat suara. Yakni surat suara pemilihan wali kota dan wakil wali kota dan surat suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur,” jelas Hatmiati. 

Dia menambahkan, proses pemungutan suara 9 Desember mendatang tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Bedanya hanya penerapan protokol kesehatan. Yang pasti sebutnya, setiap lapas maupun rutan akan dibuatkan TPS dengan minimal pemilih sebanyak 30 orang. “Untuk di Lapas Tapin pemungutan suaranya dengan model mobile. Petugas akan datang ke lapas untuk memfasilitasi pemilih warga binaan,” tandasnya.

Sebelumnya, soal pemilih di lapas dan rutan menjadi catatan Bawaslu Kalsel. Pasalnya, masih ada pemilih di sana yang belum masuk di DPT. Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kaspiyah mengatakan, ada sebanyak 3 ribu lebih penghuni Lapas di Kalsel yang belum masuk DPT dan harus di tracking ulang agar hak pilih mereka tak hilang. “Hanya ada nama, tapi identitas mereka, baik NIK dan KK belum ditemukan,” ujarnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X