Ayu juga memambahkan, meski sudah dijelaskan berulang-ulang bahwa profesi tarot reader bukan seperti yang kerap orang-orang sangkakan, ia mengaku selalu saja profesinya diidentikkan dengan segala hal yang berbau mistis.
"Bahkan, saya pernah disangka dukun. Karena kebetukan, solusi yang ditawarkan selalu berhasil. Padahal, kalau dirunut dari awal, solusi yang ditawarkan pun sebenarnya berdasarkan dari cerita klien," ungkapnya.
Lantas, mengapa bisa sampai dianggap seperti itu? Menurut Ayu, lantaran banyak yang belum memahami. Akibat ketidaktahuan.
Di Banjarmasih, jumlah tarot reader masih bisa dihitung dengan jari. Dia ingin mengubah ini.
"Tak ada hal mistis di sini. Saya ingin menghapus stigma itu. Karena tarot reader hanya membaca kisah yang dituturkan klien," tutupnya.
Minta Bertemu Justin Bieber