Sebab, mereka lebih pemalu. Sungkan atau bingung ketika hendak menceritakan masalahnya.
"Kalau sudah bertemu klien seperti itu, biasanya saya pancing dulu dengan membuka kartu-kartu. Cerita-cerita tentang kehidupan. Nanti si klien juga bakal bercerita dengan sendirinya," jelasnya.
Membaca klien melalui tarot ibarat membaca sebuah buku berhalaman tebal. Perlu tenaga. Setelah selesai membaca, ia juga perlu rehat.
Disinggung soal tarif, Ayu menekankan hanya ingin menolong orang lain. "Membantu itu kan baik. Dan saya senang membantu," tutupnya dengan senyuman. (war/fud/ema)