MASIH MAU KEMBALI KE KELAS? Mendikbud Izinkan Sekolah Tatap Muka pada 2021

- Senin, 23 November 2020 | 13:40 WIB

BANJARBARU - Ini mungkin kabar yang ditunggu-tunggu para siswa yang sudah bosan belajar dari rumah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memperbolehkan belajar tatap muka di sekolah mulai Tahun Akademik 2020/2021 atau awal Januari 2021.

Belajar tatap muka sendiri tidak diwajibkan kepada para siswa. Kewenangan diserahkan kepada pemerintah daerah (Pemda), komite sekolah, dan orangtua. Ketiga komponen ini menjadi kunci utama, ketika sekolah di setiap daerah membuka kembali belajar tatap muka.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel M Yusuf Effendi mengaku sudah mengetahui bahwa penentuan belajar tatap muka di sekolah diserahkan kepada pemda.

"Tapi kita harus tetap memperhatikan kondisi daerah terkait Covid-19. Karena kesehatan dan keselamatan peserta didik serta warga sekolah tetap menjadi perhatian utama," katanya kemarin.

Dia mengungkapkan, berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kalsel, zona seluruh daerah di Banua saat ini belum ada yang kuning ataupun hijau. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan mengajar secara tatap muka. "Dianggap aman apabila daerah kita sudah zona hijau," ungkapnya.

Disampaikannya, jika suatu daerah masih zona oranye atau merah dan memaksanakan melakukan belajar tatap muka. Maka sangat berisiko terjadinya penularan virus corona. "Kecuali sudah zona hijau, baru kita laksanakan sekolah tatap muka," ucapnya.

Meski begitu, Yusuf menuturkan, saat ini pihaknya telah meminta sekolah menyiapkan langkah-langkah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. "Jadi, ketika zona kita sudah hijau. Kita sudah siap melakukan belajar tatap muka," tuturnya.

Salah satu langkah yang perlu dipersiapkan ialah bagaimana melaksanakan penerapan protokol kesehatan Covid-19 di masing-masing sekolah. "Selain itu, sekolah juga perlu membuat surat pernyataan untuk orang tua siswa, yang menyatakan bersedia anaknya sekolah tatap muka," beber Yusuf.

Disinggung bagaimana protokol kesehatan yang dilakukan apabila sekolah tatap muka dilakukan, dia menjelaskan, salah satu yang diterapkan ialah mengurangi peserta didik di setiap kelas. "Jadi, nanti sekolah bisa bergantian. 50 persen hari ini dan 50 persen besoknya. Sehingga jaga jarak bisa dilakukan," paparnya.

Di samping itu, dia menuturkan, setiap sekolah juga wajib menyiapkan tempat cuci tangan di depan pintu ruang belajar. Serta memiliki alat pengukur suhu badan. "Saya mengharapkan setiap sekolah setidaknya memiliki tiga alat ukur suhu badan. Jadi, sebelum siswa masuk kelas, suhu badannya dicek dulu," tuturnya.

Bukan hanya itu, Yusuf menekankan bahwa pihak sekolah juga harus menyiapkan masker cadangan. Guna mengantisipasi siswa yang kehilangan masker atau lupa membawa. "Karena siswa wajib menggunakan masker," katanya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan, keputusan dilaksanakannya belajar tatap muka ada di Pemda, komite sekolah, dan orangtua. "Mereka yang menentukan, bukan SKB Menteri lagi," kata Nadiem lewat konferensi pers secara daring, Sabtu (21/11).

Diungkapkannya, sebelum membuka belajar tatap muka, sekolah harus menyiapkan terlebih dahulu mulai dari sekarang hingga akhir 2020. Sehingga proses belajar tatap muka akan berjalan baik ketika kembali di buka pada tahun depan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X