Awal 2021, Sekolah Dibuka Serentak

- Selasa, 24 November 2020 | 11:27 WIB
JAGA JARAK: Siswa SMPN 7 Banjarmasin menjalani simulasi belajar tatap muka. Masker dan menjaga jarak adalah perkara wajib ketika sekolah dibuka di tengah pandemi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
JAGA JARAK: Siswa SMPN 7 Banjarmasin menjalani simulasi belajar tatap muka. Masker dan menjaga jarak adalah perkara wajib ketika sekolah dibuka di tengah pandemi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Dinas Pendidikan Banjarmasin memastikan, pada Januari mendatang, sekolah-sekolah di Kota Seribu Sungai akan dibuka serentak.

Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, keputusan ini sejalan dengan revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri.

Latar belakangnya, di seluruh daerah di Indonesia, baru 13 persen sekolah yang kembali memulai belajar tatap muka di kelas. Selebihnya, bertahan dengan belajar daring di rumah.

Hasil evaluasi penerapan belajar jarak jauh selama pandemi, bermunculan masalah baru. Seperti kasus kekerasan terhadap anak di rumah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pun mendorong pemda untuk memberanikan diri. Menjajaki rencana pembukaan sekolah.

"Dengan catatan, tetap memperhatikan keselamatan anak-anak," tegas Totok.

Totok sendiri mengikuti rapat daring bersama Mendikbud, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kesimpulannya, daerah yang telah memasuki zona hijau dan kuning bisa membuka sekolah.

Sementara di Banjarmasin, dari 52 kelurahan, 40 persen sudah berstatus zona hijau. Tidak ada lagi zona merah. "Jadi tidak perlu menunggu semuanya menjadi zona hijau," tambahnya.

Kewenangan pembukaan sekolah diserahkan kepada kepala daerah masing-masing.

Sebelum keputusan ini diambil, simulasi di empat SMP negeri telah digelar sejak Senin (16/11) lalu. Digelar di SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12 dan SMPN 31 Banjarmasin.

Simulasi selama 10 hari itu akan dievaluasi. "Simulasi berakhir Rabu (25/11), jadi Kamis (26/11) kami rapatkan untuk dievaluasi," jelas Totok.

Tujuan simulasi, mencari formula paling aman untuk pembelajaran di tengah pandemi.

Dari kesiapan guru dan murid dalam menerapkan protokol kesehatan, hingga penyusunan kurikulum yang tepat.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X