BANJARBARU - Pengerjaan bangunan utama pasar Bauntung Banjarbaru mendekati rampung. Persentase pekerjaan sudah di atas 98 persen. Ditargetkan, bangunan inti ini selesai di akhir November.
Ternyata, meski bangunan utama sudah hampir selesai. Pasar yang berlokasi di Jalan RO Ulin ini perlu sarana dan prasarana pendukung lagi. Dalam hal ini pihak Dinas teknis menyebutnya sebagai lanskap.
Dijelaskan oleh Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru, Abdussamad. Lanskap ini meliputi pembuatan taman, lampu PJU, halaman parkir, genset, hingga pembangunan rumah potong untuk pedagang ternak.
"Benar, jadi pengerjaan lanskap ini berbeda dengan pengerjaan bangunan utama pasar. Sama dengan bangunan utama, lanskap ini ditarget rampung tahun 2020 juga, maksimal Desember," katanya.
Kini, pengerjaan lanskap kata Samad terus berproses. Jika dipersentasekan, ia mengklaim bahwa pengerjaan sudah di atas angka 30 persen. "Beberapa item sudah rampung, sudah di atas 30 persen."
Intensitas hujan yang akhir-akhir ini mengguyur Kota Banjarbaru kata Samad memang cukup berpengaruh. Makanya, para pekerja terangnya diminta untuk menyiasati agar pengerjaan tetap maksimal meski tengah musim penghujan.
"Kalau pekerjaan jalan terus. Kita menyiasatinya mengerjakannya ketika pagi dan siang hari, sebab biasanya hujan turun sore hari. Lalu, item-item yang dikerjakan juga yang tidak begitu terdampak meski hujan turun," ceritanya.
Adapun, item-item yang kini tengah dikerjakan dan berproses kata Samad meliputi halaman parkir dan pembuatan taman. "Rumah potong hewan juga sedang digarap, lokasinya di bagian belakang pasar."
Ketika ditanya soal kapan target lanskap bisa selesai? Ia menjawab bahwa pengerjaan lanskap ini akan diupayakan cepat. Sebab, libur panjang akhir tahun katanya jadi pertimbangan tersendiri.
"Kita targetkan sebelum masuk libur panjang sudah selesai. Kita masih optimistis bisa mengejarnya, karena memang ini terus berjalan," tuntasnya.
Sebagai informasi, proyek pengerjaan lanskap ini dihelat sejak bukan Oktober lalu. Adapun, anggarannya bersumber dari anggaran perubahan tahun 2020 dengan nilai kontrak sejumlah Rp 7,79 miliar dengan kontrak pekerjaan selama 75 hari kalender. (rvn/bin/ema)
