PROKAL.CO,
BANJARBARU - Selain terdampak pandemi Covid-19, petani di Banua tahun ini juga harus merasakan adanya pengurangan bantuan dari Pemprov Kalsel.
Bantuan dikurangi, lantaran dialihkannya separuh anggaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel untuk penanganan virus corona.
Para petani pun berharap, tahun depan tidak ada lagi pengurangan bantuan. Sebab, berkurangnya bantuan membuat mereka semakin sulit menghadapi pagebluk Covid-19.
"Mudah-mudahan bantuan sama lagi dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau dikurangi lagi, tambah sulit hidup kami," kata Kardi, salah seorang petani di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.
Dia mengungkapkan, selama Covid-19 mewabah pengeluaran mereka semakin banyak. Sementara pendapatan tidak bertambah. "Harga barang banyak yang naik. Belum lagi harus beli paket internet untuk anak sekolah online," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Yusri. Salah seorang petani di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar ini menuturkan, selama pandemi pengeluaran mereka semakin banyak lantaran berkurangnya bantuan dari pemerintah. "Bantuan pupuk berkurang. Jadi kalau kurang kami beli sendiri," ucapnya.