BANJARMASIN – Peseban Banjarmasin U-13 gagal meraih gelar juara pada kompetisi Bhakti Husada Cup U-13 2020 di Amuntai. Kompetisi yang berlangsung di Lapangan GOR Sultan Suriansyah selama tiga hari pada 20-22 November itu, berakhir dengan gelar juara direbut SBM Martapura.
Peseban yang berhasil mencatatkan penampilan gemilang sejak awal kompetisi gagal meraih gelar karena kalah sudden death (koin tos). Sepanjang kompetisi Peseban berhasil melesakkan 13 gol tanpa sekalipun kebobolan.
Namun, pada laga final kedudukan berakhir imbang 0-0. Berlanjut ke babak adu penalti, kedudukan kembali imbang setelah penendang pertama SBM, Roffal gagal mencetak gol. Pada kesempatan terakhir, justru Peseban melalui kaki Ferdian Akbar yang gagal mengeksekusi bola.
Alhasil, keputusan pemenang melalui sudden death. Pelatih kepala Peseban U-13, Noordin mengaku sedikit kecewa atas ketidakberuntungan ini. Namun baginya, kompetisi ini hanya bagian dari pemanasan saja. “Kami ambil sisi positifnya saja. Anggap saja ini pemanasan untuk anak-anak sebelum turun di kompetisi sesungguh di Piala Menpora dan Piala Soeratin tahun 2021 mendatang,” katanya.
Namun di balik gelar runner up Peseban, sang penjaga gawang Zakaria berhasil dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik. Tim pelatih Peseban, termasuk pelatih kiper Edy Muflih mengaku bangga atas prestasi individu yang diraih anak asuhnya itu. “Sebenarnya pada posisi penjaga gawang ada rotasi yang kami lakukan. Semuanya tidak ada yang kebobolan. Zakaria mewakili prestasi untuk penjaga gawang lain karena menit bermainnya yang lebih banyak,” tukasnya.(bir/dye/ema)