PROKAL.CO,
BANJARMASIN – Karena pandemi Covid-19, beberapa pekerjaan yang didanai pemerintah pusat terpaksa disetop. Salah satu paket proyek pembangunannya adalah jembatan di ruas Jalan Mataraman-Sungai Ulin.
Pemotongan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat membuat jembatan ini tak ada kejelasan lagi. “Padahal sudah selesai dilelangkan. Namun karena anggaran dari pusat tak turun untuk penanganan Covid-19, maka proyek pun dibatalkan,” terang Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Yasin Toyib.
Dijelaskannya, sedianya tahun ini pihaknya menerima dua bantuan anggaran dari pusat melalui dana DAK. Selain untuk pembangunan jembatan, juga untuk melanjutkan pembangunan jalannya sepanjang 14 kilometer.
Dana DAK yang sedianya didapat tersebut nilainya mencapai Rp60 miliar. Sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan jalannya, dan sebesar Rp40 miliar untuk pembangunan jembataannya. “Mau bagaimana lagi. Tak hanya batal turun ke kami, juga ke SKPD lain,” tuturnya.
Meski tahun ini batal dikerjakan, pihaknya mendapat informasi, tahun depan dua proyek tersebut menjadi prioritas oleh pemerintah pusat untuk dianggarkan. Ruas jalan Mataraman-Sungai Ulin sendiri adalah jalan alternatif untuk memecah arus kemacetan ketika digelarnya Haul Guru Sekumpul. “Meski batal tahun ini, informasinya tahun depan diprioritaskan. Semoga saja,” harap Yasin.
Terpisah, Kabid Pengelolaan Pajak Daerah Badan Keuangan Daerah Kalsel, Rustamaji, mengungkapkan dari 19 komposisi DAK yang diterima, terdapat 4 item yang tidak ditransfer sama sekali atau dihilangkan oleh pemerintah pusat. Yaitu, DAK fisik reguler jalan, DAK fisik penugasan jalan, DAK fisik penugasan irigasi, dan DAK fisik penugasan pariwisata.