PROKAL.CO,
BANJARBARU - Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kalsel 2019 mengalami penurunan sedikit, dibandingkan 2018. Yakni, dari 79,92 menjadi 79,47 dalam skala 0 sampai 100. Melihat hal ini, Badan Kesbangpol Kalsel menargetkan tahun ini IDI Kalsel bisa menembus angka 80.
"Walaupun pandemi Covid-19 bisa memengaruhi penurunan IDI Kalsel, tapi kami tetap targetkan tahun ini bisa di angka 80," kata Kepala Kesbangpol Kalsel Heriansyah, kemarin.
IDI sendiri merupakan indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi, yaitu Kebebasan Sipil (Civil Liberty), Hak-Hak Politik (Political Rights), dan Lembaga Demokrasi (Institution of Democracy).
Heriansyah mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kalsel, ada beberapa aspek pembentuk lDI Kalsel pada periode 2018 - 2019 yang mengalami penurunan. Di antaranya, kebebasan sipil dan lembaga demokrasi.
"Untuk meningkatkan IDI, memang perlu semuanya ikut terlibat. Sebab, tidak semua indikator bisa kami campuri. Misal, kebebasan pers dan peradilan," ungkapnya.
Namun, pihaknya akan tetap mencoba meningkatkan IDI melalui indikator yang bisa mereka sentuh. Di antaranya adalah peran partai politik. "Kami akan bekerjasama dengan parpol, bagaimana peran mereka. Karena dana parpol ada dari pemerintah setiap tahunnya," ujar Heriansyah.