Tiap Tahun Telan Korban, Basarnas Gelar Latihan Penyelamatan di Riam Kanan

- Rabu, 25 November 2020 | 11:45 WIB
SIMULASI: Latihan operasi pencarian dan pertolongan penanganan kecelakaan kapal terbakar di Waduk Riam Kanan, kemarin. Di tempat ini, setiap tahun selalu menelan korban jiwa. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIn
SIMULASI: Latihan operasi pencarian dan pertolongan penanganan kecelakaan kapal terbakar di Waduk Riam Kanan, kemarin. Di tempat ini, setiap tahun selalu menelan korban jiwa. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIn

BANJARBARU - Di balik keindahan alamnya, Waduk Riam Kanan di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar ternyata menyimpan misteri. Lokasi ini dianggap angker, karena setiap tahun menelan nyawa.

Plt Camat Aranio, Syahar mengatakan, korban meninggal dunia di Waduk Riam Kanan sebagian besar karena tenggelam. Penyebabnya pun bermacam-macam. Mulai dari kecelakaan perahu, tercebur hingga kram saat berenang.

"Setiap ada kejadian, pasti korbannya meninggal dunia. Hal itu terjadi setiap tahun," katanya saat menghadiri Latihan SAR Daerah Tahun 2020 di Waduk Riam Kanan, kemarin.

Dia mengungkapkan, untuk tahun ini ada satu kejadian yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Yakni pada 14 September tadi. Korban merupakan rombongan dari Pondok Pesantren Ushuluddin, Tambak Anyar Martapura.

"Mereka mau berziarah ke kubah Habib Kabul di Desa Rantau Balai, Kecamatan Aranio. Tapi, saat di perjalanan, satu orang dari rombongan hilang. Saat dicari, ternyata ditemukan meninggal dunia," ungkapnya.

Syahar melanjutkan, sementara pada 2019, korban tenggelam di Waduk Riam Kanan seorang pemuda dari Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah ketika sedang berwisata di Bukit Tabuan bersama beberapa temannya.

"Kalau ini juga tiba-tiba tidak ada, lalu dilakukan pencarian. Ternyata tenggelam dan ditemukan meninggal dunia," ujarnya.

Lalu bagaimana dengan 2018? Syahar menuturkan, ada satu kejadian yang diingatnya. Korban merupakan anggota Intel Polres Banjar. "Korban tenggelam saat menolong anaknya yang tercebur. Kabarnya dia mengalami kram, sehingga tidak bisa berenang," tuturnya.

Dia menyampaikan, kejadian yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun tersebut hanya sebagian kecil. Sebab, tahun-tahun sebelumnya masih banyak kasus korban tenggelam di Waduk Riam Kanan.

Oleh karena itu, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, kemarin pagi menggelar latihan operasi pencarian dan pertolongan penanganan kecelakaan kapal terbakar di Waduk Riam Kanan.

Dalam kegiatan Latihan SAR Daerah Tahun 2020 tersebut dilakukan simulasi penanganan pada sebuah perahu motor atau kelotok yang terbakar.

Para penumpang di dalam kelotok yang mengeluarkan asap seolah-olah terbakar itu tampak panik. Bahkan, ada yang sampai melompat ke air.

Beberapa menit kemudian sejumlah pemadam kebakaran datang menggunakan dua kelotok. Mereka menyemprot kelotok yang mengeluarkan asap, guna memadamkan api yang diduga ada di dalamnya.

Setelah itu petugas SAR gabungan juga tiba. Terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, Brimob Kalsel, Polsek Aranio dan lain-lain.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X