BANJARMASIN - Perkumpulan Olahraga Tradisional Indonesia (Portina) Kalsel berusaha agar permainan tradisional balogo khas Banua bisa naik kelas ke level nasional. Untuk itu, Portina Kalsel menyiapkan berbagai langkah agar balogo bisa diakui dan dipertandingkan di agenda nasional.
Selain gencar promosi, Portina Kalsel bahkan juga mempersiapkan kompetisi khusus untuk balogo. “Tentunya untuk bisa naik kelas, balogo harus gencar diperkenalkan dan dipromosikan ke tingkat nasional,” sebut Ketua Umum Portina Kalsel, Agus Pebrianto dalam Rapat Kerja (Raker) Portina Kalsel di Hotel TreePark Banjarmasin, Selasa (24/11).
Agus menambahkan balogo memerlukan konsentrasi tinggi. “Kalau dikategorikan sebagai olahraga, balogo merupakan olahraga akurasi. Selain diperlukan kelihaian dan konsentrasi dalam membidik sasaran, balogo juga menuntut pemainnya memiliki daya tahan tubuh yang prima,” sebutnya.
Balogo bisa dimainkan secara perorangan maupun beregu dengan jumlah pemain sebanyak dua orang atau lima orang per tim. “Cara mainnya memang kelihatan gampang, hanya melontarkan kepingan logo yang terbuat dari tempurung kelapa menuju ke kepingan logo lawan yang menjadi sasarannya. Namun, dibutuhkan konsentrasi tinggi serta stamina yang prima supaya bisa mengenai sasaran dengan tepat. Makanya, permainan tradisional khas Banjar ini ada unsur olahraganya,” tambahnya.
Kepala Bidang Organisasi Portina Pusat, Yahya Majid menyebutkan Portina Kalsel harus berjuang untuk mengantarkan balogo jadi cabang olahraga yang bisa dipertandingkan di level nasional. “Salah satunya, harus aktif berkoordinasi dengan Portina Pusat dengan menggandeng stakeholder di Kalsel sendiri, terutama Dispora Kalsel,” pesannya.
Untuk saat ini ada delapan cabang olahraga tradisional yang sudah diakui dan dipertandingkan secara nasional. Enggrang, terompah panjang, dagongan, hadang, panahan tradisional, sumpit, ketapel, dan tarik tambang.(tim/dye/ema)