BANJARMASIN - Keluarga dan komunitas diminta lebih berperan dalam merawat orang lanjut usia. Lalu di mana peran pemerintah?
Kasi Advokasi Sosial di Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) Gau Mabaji Sulawesi Selatan, Subhan Kadir menjawab, inilah pentingnya program Asistensi Rehabilitasi Sosial. Disingkat Atensi.
"Jadi pelayanan berbasis institusi atau residensi merupakan alternatif terakhir," ujarnya.
BRSLU digandeng Kementerian Sosial. Selasa (24/11) malam di Banjarmasin, Kadir bicara di depan 30 peserta dari Dinas Sosial kota dan kabupaten di Kalsel.
"Di dalamnya nanti ada perawatan, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi mental spiritual, bantuan sosial, dan pembinaan kewirausahaan," bebernya.
Intinya, saat keluarga merawat lansia, Atensi akan memberi bantuan pendampingan.
Atensi juga terkait dengan program lain seperti Sentra Layanan Sosial (Serasi) yang fokus pada rehabilitasi sosial.
Pertanyaannya, apakah bisa program ini dijalankan di Banjarmasin?
Kasi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas dan Lansia Dinsos Banjarmasin, Murhan mengaku tak bisa berjanji. Karena pihaknya diadang masalah keterbatasan anggaran.
"Ada rencana untuk program pemenuhan kebutuhan dasar lansia pada tahun 2021. Tapi anggarannya minim," ujarnya.
Jadi pekerjaannya lebih berkutat pada menerima laporan warga. Mana yang dirasa layak, diusulkan kepada Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera milik Pemprov Kalsel.
"Data 2019, ada 36 lansia yang terlantar di Banjarmasin. Yang mau ke panti, rata-rata karena keluarga tidak mampu atau memang tak memiliki keluarga lagi," lanjutnya. (war/fud/ema)