PROKAL.CO,
BANJARBARU - Tahapan masa kampanye Pilwali 2020 menyisakan waktu kurang lebih dua pekan. Nantinya, dari tanggal 6 sampai 8 Desember merupakan masa tenang. Sedangkan tanggal 9 adalah hari pemungutan suara.
Stigma soal serangan fajar di hari H pemungutan masih berkembang di masyarakat. Terlebih Pilkada masa pandemi membuat sejumlah pemilih mengincar uang kaget ini.
Di Kota Banjarbaru, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banjarbaru juga menilai ada potensi money politics tersebut. Tingkat kerawanan disebut tak hanya saat serangan fajar, namun di masa tenang juga riskan.
"Money politics adalah hal krusial menjelang akhir-akhir masa tahapan kampanye dan menuju hari pemungutan. Masa tenang ini bagi pengawas adalah masa yang tidak tenang," kata Ketua Bawaslu Banjarbaru, Dahtiar di acara Rakernis Sentra Gakkumdu Banjarbaru kemarin.
Pengawasan ketat kata Dahtiar harus digalakkan pengawas di masa-masa krusial tersebut. Terlebih dari pemetaan Bawaslu, ada sejumlah wilayah yang teridentifikasi rawan praktik money politics.
"Jadi sesuai arahan Bawaslu RI, kita diminta untuk memetakan wilayah atau kawasan rawan potensi money politics. Ini pemetaan terus berjalan dengan skala seluruh Kecamatan di Banjarbaru," ujarnya.