PROKAL.CO,
BANJARBARU -Perempuan di Kalsel hingga kini ternyata masih banyak yang memilih menikah di usia dini. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kalsel mencatat, setiap tahunnya ada separuh wanita berusia di bawah 18 tahun memutuskan untuk kawin muda.
Tahun 2019 misalnya, data Balitbangda Kalsel menyebutkan ada 22,15 persen perempuan Banua berusia kurang dari 16 tahun memilih untuk menikah. Sedangkan, pada umur 17 sampai 18 tahun ada 23,32 persen yang sudah duduk di pelaminan.
Jika di lihat per kabupaten/kota, pada tahun lalu pernikahan dini dengan usia di bawah 16 tahun paling banyak ada di Balangan. Di daerah ini, ada 33,27 persen perempuan berumur kurang dari 16 tahun yang menikah. Sementara terendah ada di Banjarbaru, dengan persentase 13,34 persen.
Peneliti Kepakaran Ekonomi Regional pada Balitbangda Kalsel, Hery Pradana mengatakan, persentase pernikahan dini yang terhimpun tersebut merupakan yang terlapor. Menurutnya, kemungkinan masih banyak lagi yang belum tercatat.
Dia mengungkapkan, jika dilihat sejak 2017, persentase wanita muda yang menikah dini sebenarnya terus berkurang. Namun, penurunanya sangat sedikit. "Persentase wanita berumur di bawah 16 tahun yang pernah kawin berdasarkan umur perkawinan pertama pada 2017 mencapai 22,33 persen. Lalu, 2018 sempat naik jadi 22,77 persen dan 2019 turun menjadi 22,15 persen," ungkapnya.
Menurutnya, jumlah pernikahan dini harus bisa ditekan. Karena, fenomena ini bisa menjadi pemicu bertambahnya angka kemiskinan di Kalsel. "Pernikahan dengan usia di bawah 16 tahun lah yang menjadi salah satu pemicu bertambahnya kemiskinan," ujarnya.