DIPOCONG, DIBEKAP, LALU DIPELUK: Menguak Tabir Pembunuhan 2 Bocah oleh Ibu Kandungnya di HST

- Sabtu, 28 November 2020 | 12:57 WIB
ADEGAN KELAM: Situasi di dalam rumah Sutarti saat warga masuk ke dalam. Pembunuhan dua anak kandungnya membuat petugas meragukan kondisi kejiwaan ibu muda itu. | FOTO: JAMALUDIN/RADAR BANJARMASIN
ADEGAN KELAM: Situasi di dalam rumah Sutarti saat warga masuk ke dalam. Pembunuhan dua anak kandungnya membuat petugas meragukan kondisi kejiwaan ibu muda itu. | FOTO: JAMALUDIN/RADAR BANJARMASIN

Bagaimana Sutarti tega membunuh dua anak kandungnya? Radar Banjarmasin mengungkap detik demi detik petistiwa itu melalui mata bocah berusia 8 tahun.

----

Haji Ipul tidak akan lupa hari itu. Ipar dari Sutarti itu kaget ketika I, keponakannya yang berusia 8 tahun lari tanpa pakaian menuju rumahnya. Saat itu masih pagi, sekitar jam 10.00, Hari Rabu 25 November 2020.

Haji Ipul langsung menyambut I yang terlihat ketakutan. Dia memberikan pakaian dan mengantar I ke rumah keluarga di desa Waki Kecamatan Hantakan tanpa rasa curiga.

I adalah anak dari Ahmad Arifin, suami Sutarti, dari perkawinan sebelumnya. Dari perkawinan pertamanya, Ahmad Arifin mendapat dua anak. I adalah yang paling kecil.

Sehari-harinya I tinggal bersama ayah, ibu tiri serta dua saudara tirinya di sebuah rumah bertingkat di Desa Pagat, Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah. Rumah yang lumayan besar itu dibangun bertahap oleh Ahmad Arifin yang berprofesi sebagai tukang bangunan. Setelah Ahmad Arifin meninggal, I diasuh oleh Sutarti bersama dengan MNK (6) dan SNH (3), saudara tirinya, di dalam rumah itu.

"Anak tiri ini yang melihat pertama kali bagaimana Sutarti membunuh anaknya," ucap Haji Ipul. Dia menceritakan yang pertama dibunuh adalah MNK (laki-laki) dengan cara dipocong dan dibekap. Kedua yang dibunuh SNH (perempuan) sama dipocong dan dibekap dengan tangan," katanya menceritakan apa yang disaksikan I.

Kronologi ini terungkap setelah I diperiksa oleh polisi. Sebelumnya dalam perjalanan ke rumah keluarganya di desa Waki, I diam seribu bahasa. Ia tidak mengatakan satu patah kata pun. Saat itu juga kakak kandung I, berinisial A (15) dari desa Waki langsung melihat ke rumah Sutarti untuk melihat apa yang terjadi.

Sesampainya di depan rumah Sutarti, pintu sudah terkunci. Untung saja A punya kunci cadangan. Saat A berhasil masuk dia mendapati Sutarti sedang telanjang tanpa busana. Saat ditanya keberadaan dua anak kandungnya, ia menjawab sudah dibunuh.

Seketika A langsung keluar rumah dan mengunci pintu kembali. A kemudian mendatangi rumah Haji Ipul. Karena H Ipul tidak di tempat, A bersama Jumpri, seorang tetangga, memeriksa langsung ke rumah Sutarti. Mereka berdua masuk ke dalam rumah, dan melihat Sutarti sedang menangis memeluk jenazah kedua anak kandungnya. "Keadaan dua anak itu sudah tidak bergerak," ceritanya.

Seketika A dan Jumpri langsung keluar rumah. A kembali mengunci pintu rumah tersebut. Jumpri menghubungi ketua RT setempat. Namun RT tidak di rumah. Jumpri langsung menghubungi aparat desa Aluan Mati, karena rumah Sutarti berada di perbatasan desa Pagat dan desa Aluan Mati.

A kembali ke desa Waki karena ketakutan. Dia mengabarkan temuan itu ke warga desa. Sorenya, warga berduyun-duyun mendatangi rumah Sutarti. Saat itu warga mengintip dari jendela dan melihat MNK dan SNH sudah tak bernyawa lagi.

Sedangkan Sutarti masih berada di dalam rumah. Warga yang tak bisa masuk akhirnya memanggil pihak kepolisian. Pintu rumah Sutarti pun langsung dicongkel. Sutarti diamankan dan dibawa ke RS Kandangan untuk observasi kejiwaannya. Sementara jenazah MNK dan SNH dimakamkan di desa Aluan Mati kecamatan Batu Benawa.

Banyak yang masih tidak menyangka jika Sutarti tega menghabisi kedua anak kandungnya. Wanita berusia 27 tahun dikenal sosok yang ceria dan mudah bergaul. Sutarti juga diketahui tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

"Kalau sore itu sering ngajak anak-anaknya bermain di pekarangan rumah pakai mainan motor-motoran. Tidak terlihat wajah depresinya, pas ngumpul juga baik," kata Wati, tetangga Sutarti.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X