BANJARMASIN - Debat terakhir pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Kalsel digelar, Sabtu (28/11) tadi. Debat antara pasangan kandidat Sahbirin-Muhidin dan Denny Indrayana-Difriadi sempat berlangsung panas. Penantang menerapkan strategi menyerang, petahana bertahan.
Dipandu Nanik Hayati dan Suhendar, debat di TVRI Banjarmasin dan disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube KPU Kalsel ini berlangsung selama dua jam. Temanya adalah kesehatan, infrastruktur, sumber daya alam (SDA) dan energi.
Kesempatan pertama diberikan kepada pasangan Sahbirin Noor-H Muhidin untuk menyajikan visi misi. Kandidat yang dikenal dengan tagline BirinMu dengan cepat mengurainya. Maklum, waktu yang diberikan hanya 5 menit.
Menarik apa yang diungkapkan Sahbirin Noor. Ia menyampaikan gagasan ke depan untuk Banua terkait sektor energi, yaitu kelistrikan di Kalsel. "Di sinilah visi Kalsel Maju kami tumpukan. Apabila 1.000 hektare saja tanah di Kalsel yang luas difungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga matahari, dengan kapasitas 1 GW, maka akan menjadikan Kalsel provinsi pertama yang bebas listrik bagi rakyatnya," ungkap dia.
Listrik gratis tersebut, akan berdampak masif untuk kemakmuran rakyat. Bagi perindustrian akan mendorong pabrik untuk buka dan berbisnis di Kalsel. Bagi komersial, Kalsel akan mempunyai perdagangan yang sangat bersaing. Karena hilangnya biaya bulanan listrik bagi toko dan sektor jasa yang mengundang gairah dunia kepariwisataan. Bagi rumah tanggal bisa digunakan menjadi biaya tambahan pendidikan untuk anak-anak mereka.
"Inilah energi baru yang terbarukan. Jika kita banguan 1 GW listrik tenaga matahari, ini bisa dibangun dalam waktu 2 tahun, maka akan terjadi penurunan biaya di mesin tambang, industri, diesel. Membuat margin keuntungan akan naik, karena berkurangnya variable biaya," ucapnya.
Apabila pembangkit listrik dari energi baru terbarukan, tersebut ada, akan terjadi hilangnya biaya bulanan pembelian bahan bakar. Dampaknya, listrik menjadi hilang dan hilangnya beban listrik untuk masyarakat. "Kalsel akan menjadi provinsi yang bebas biaya listrik," tegasnya.
Lalu, dari mana pembangkit tersebut memperloeh revenue? Sahbirin Noor menyebut dari pembelian provinsi lain yang akan difasilitasi PLN. Ketika rencana ini terlaksana dan menjadi nyata, Kalsel akan menjadi provinsi bebas listrik. "Kesimpulan saya sangat kongkret, Kalsel Maju Makmur Sejahtera dimulai dari bebasnya listrik," pungkasnya.
Sementara Denny Indrayana - Difriadi, pada kesempatan kedua, menjelaskan visi misi yang saling terangkai. Pasangan dengan tagline Hijrah Gasan Banua ini mengemukakan tiga sumber daya yang akan membuat Kalsel lebih beriman, lebih unggul, dan lebih makmur. Yaitu sumber daya spritual, sumber daya alam, dan sumber daya manusia. "Inilah tiga pilar menuju Kalsel ke depan," kata Denny.
Menurut Denny, Kalsel luar biasa kaya dan harus disyukuri. Salah satunya dengan tata kelola sumberdaya alam yang lebih baik. "Prinsip good government harus diletakkan. Jika tidak, sumber daya alam hanya akan membawa ketimpangan sosial dan tidak membawa kesejahteraan bagi kemakmuran rakyat. Seperti yang diamanatkan UU Dasar 45 Pasal 33," tandasnya.
Ia mengaitkan dengan berbagai persoalan yang muncul. Seperti produksi padi yang dianggapnya terus turun dalam 5 tahun terakhir. Dari tahun 2016 yang 2,3 juta ton, pada tahun 2020 data sementara menunjukkan di angka 991.773 ton. "Ini yang menyebabkan petani kesulitan secara ekonomi," ujarnya.
Begitu pula anggaran kelautan dan perikanan, yang menurun sampai 82 persen. Dari Rp 18,2 miliar di tahun 2016 menjadi Rp 3,4 miliar di tahun 2020. "Itulah sebabnya, visi misi harus diluruskan. Prinsip goodd govermnent harus diletakkan. Keberpihakan harus diwujudkan kepada sebagian besar masyarakat Kalsel. Karena itu, politik anggaran kami dalam bidang-bidang tersebut akan berpihak kaum termarjinalkan. Itu akan terlihat dalam anggaran dan terealisasi dalam program yang insyaaallah diturunkan dengan prinsip anti korupsi," tandasnya.
Debat calon gubernur dan wakil gubernur juga berlangsung cukup panas. Ibarat pertandingan sepak bola, dari awal pasangan Denny-Difri melancarkan strategi menyerang yang tajam. Ia banyak mengkritisi kinerja petahana. Terutama dalam segmen pembahasan sumber daya alam.
Denny beberapa kali melemparkan pernyataan tajam terkait tema. Ia mengungkap sejumlah data Badan Pusat Statistik (BPS). Baik dari sektor kesehatan, infrastruktur, sumberdaya alam dan energi. Jalan menuju Kiram Park dan seringnya listrik padam juga disinggungnya. Ia mengibaratkan Kalsel yang kaya mati di ladang batu bara.