Kota Tua Berjiwa Muda, Ketika Sarang Preman Disulap jadi Tongkrongan

- Senin, 30 November 2020 | 11:18 WIB
KOTA LAMA: Deretan ruko dan gudang tua di Jalan Hasanuddin HM, disulap tangan-tangan kreatif menjadi kedai kopi dan kuliner yang digandrungi anak muda Banjarmasin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
KOTA LAMA: Deretan ruko dan gudang tua di Jalan Hasanuddin HM, disulap tangan-tangan kreatif menjadi kedai kopi dan kuliner yang digandrungi anak muda Banjarmasin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Ini cerita orang-orang yang menyulap tempat sunyi menjadi ramai. Di sisi kota tua, sedikit dirias agar lebih kekinian.

---

BANJARMASIN - Tempat nongkrong kekinian itu berada di Jalan Hasanuddin HM, Banjarmasin Tengah. Disebut kekinian, karena "instagramable" dan disukai kawula muda.

Dalam dua tahun saja, ada tiga kedai berdiri. Pelopornya adalah Kota Lama Koffie. Berdiri 2019 lalu.

Disusul kedai Roti Terang dan kedai Kongsi. Kedua kedai ini baru berdiri tahun ini. Ketiga kedai inilah yang memancing orang-orang mendatangi kawasan ini.

Hujan gerimis yang mengguyur sedari pagi hingga siang kemarin (29/11), tak membuat kawasan itu sepi. Pengunjung datang silih berganti, menyapa, bersantai, dan bersenda gurau.

Jauh sebelumnya, kawasan itu hanya berupa bangunan tua. Kebanyakan berupa gudang. Itu pun hanya beberapa yang terpakai.

Tak ada yang terpikir untuk nongkrong di sana. Hanya fotografer yang senang main ke sana untuk mengambil latar kota tua. Apalagi pada malam hari. Kawasan itu remang karena minim penerangan.

Warga sekitar, Awi menuturkan, saking sepinya dahulu kawasan itu boleh disebut horor. Kerap dicap sebagai sarang preman.

"Saya sering berkelahi dengan pencuri. Terkadang, ada yang kedapatan mencuri helm hingga pakaian di jemuran," tuturnya.

Kendati horor, Nyonyo memandang kawasan itu secara berbeda. Ia manajer Kota Lama Koffie. Menurutnya, kawasan ini bisa dikembangkan.

Ia tertarik meremajakan sudut kota tua ini. Ia membayangkan, di situ berdiri wadah baru bagi orang-orang yang ingin nongkrong dengan nuansa berbeda.

Dimulai tahun 2017, bersama kawan-kawan ia mulai survei. Memotret sudut-sudut kawasan, hingga memutuskan membangun sebuah kedai kopi di sana.

"Saya tidak menduga, ketika dibuka, pengunjung yang datang selalu bertambah setiap hari," ungkapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X