PROKAL.CO,
BANJARBARU - Berkurangnya permintaan batubara selama pandemi Covid-19, membuat sejumlah perusahaan memilih untuk mengurangi aktivitasnya. Kondisi ini mengakibatkan produksi batubara Kalsel sejak pertengahan tahun mengalami penurunan.
Kasi Penataan dan Pengembangan Wilayah pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, M Iswahyudi mengatakan, produksi batubara mulai turun pada Mei 2020. Saat itu, emas hitam yang dihasilkan Banua hanya 4,7 juta ton.
"Padahal pada bulan sebelumnya (April) produksi batubara mencapai 5,5 juta ton," katanya kepada Radar Banjarmasin.
Ironisnya, pada bulan selanjutnya: Juni, produksi batubara kembali merosot. Hanya berada di angka 4,1 juta ton. "Pada bulan Juni ini produksi batubara Kalsel menjadi yang terendah pada tahun ini," ujar Iswahyudi.
Sedangkan pada bulan Juli, dia menyebut produksi batubara mulai naik. Menjadi 4,3 juta ton. Agustus juga trennya masih naik, yakni 5 juta ton. "Tapi, September turun lagi jadi 4,7 juta ton," sebutnya.
Turunnya produksi batubara tahun ini seiring dengan melesunya penjualannya. Hingga triwulan III 2020, pemasaran batubara Kalsel hanya sekitar 44,7 juta ton. Sementara pada 2019 di periode yang sama, batubara yang terjual mencapai 50,7 juta ton.