BANJARMASIN - Mendekati akhir tahun, proyek jembatan gantung Pulau Bromo dikebut. Pekerjaan diklaim sudah 92 persen.
Struktur utama telah rampung. Tinggal mengerjakan rangka jembatan dan pengecoran di sana-sini.
"Artinya pekerjaan utama sudah selesai. Kami optimis selesai sesuai kontrak, 30 Desember nanti," kata manajer pelaksana proyek, Mustafa, kemarin (1/12).
Ada 90 pekerja proyek yang dikerahkan. Mereka lembur sampai jam 10 malam. Jatah libur hanya diberikan pada Kamis malam.
Jika ada kekhawatiran, hanya persoalan cuaca buruk. Seperti hujan deras dan angin kencang. "Pekan ini kami memasang penangkal petir untuk pencegahan," tambahnya.
Kendala lainnya, belum adanya akses jalan menuju Pulau Bromo. Jadi sangat tergantung pasang surut Sungai Barito.
"Kendalanya masih sama. Mengambil pasir, semen, batu, dan mau mengecor pas ke seberang," jelas Mustafa.
Pantauan di lapangan, lantai jembatan sudah terpasang separuh lebih. Termasuk juga pengerjaan pagar.
Selain itu, kontraktor juga harus mengejar pembangunan fasilitas di sekitar jembatan. "Pengecoran untuk ruang terbuka hijau (taman) mulai kami kerjakan hari ini," tutupnya.
Jembatan gantung ini memiliki panjang 252 meter dan lebar dua meter. Mendapat alokasi anggaran Rp40 miliar dari APBD.
Jembatan ini hanya bisa dilewati sepeda motor, sepeda, dan pejalan kaki. Hanya ambulans dan mobil pemadam kebakaran yang boleh melintas pada situasi darurat.
Pulau Bromo berada di Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan. Delta yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar itu terpisah dari daratan Banjarmasin. Selama ini, kehidupan masyarakat Pulau Bromo amat tergantung pada kapal feri. (war/fud/ema)
