Belajar Tatap Muka Tunggu Zona Hijau

- Rabu, 2 Desember 2020 | 12:30 WIB
KEMBALI SEKOLAH: Beberapa SMP negeri di Banjarmasin menjalani simulasi belajar tatap muka. Pada tahun depan, semua sekolah serentak dibuka. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
KEMBALI SEKOLAH: Beberapa SMP negeri di Banjarmasin menjalani simulasi belajar tatap muka. Pada tahun depan, semua sekolah serentak dibuka. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Meski Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memperbolehkan belajar tatap muka mulai Tahun Akademik 2020/2021 atau awal Januari 2021. Namun, Pemprov Kalsel masih belum punya rencana untuk membuka sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel M Yusuf Effendi mengatakan, walaupun penentuan belajar tatap muka di sekolah diserahkan kepada pemda. Akan tetapi pihaknya masih memperhatikan kondisi daerah terkait Covid-19.

"Karena kesehatan dan keselamatan peserta didik, serta warga sekolah tetap menjadi perhatian utama," katanya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kalsel, zona seluruh daerah di Banua saat ini belum ada yang kuning ataupun hijau. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan mengajar secara tatap muka. "Dianggap aman apabila daerah kita sudah zona hijau," ungkapnya.

Disampaikannya, jika suatu daerah masih zona oranye atau merah dan memaksanakan melakukan belajar tatap muka. Maka sangat berisiko terjadinya penularan virus corona. "Kecuali sudah zona hijau, baru kita laksanakan sekolah tatap muka," ucapnya.

Meski begitu, Yusuf menuturkan, saat ini pihaknya telah meminta sekolah menyiapkan langkah-langkah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. "Jadi, ketika zona kita sudah hijau. Kita sudah siap melakukan belajar tatap muka," tuturnya.

Salah satu langkah yang perlu dipersiapkan ialah bagaimana melaksanakan penerapan protokol kesehatan Covid-19 di masing-masing sekolah. "Selain itu, sekolah juga perlu membuat surat pernyataan untuk orang tua siswa, yang menyatakan bersedia anaknya sekolah tatap muka," beber Yusuf.

Disinggung bagaimana protokol kesehatan yang dilakukan apabila sekolah tatap muka dilakukan, dia menjelaskan, salah satu yang diterapkan ialah mengurangi peserta didik di setiap kelas. "Jadi, nanti sekolah bisa bergantian. 50 persen hari ini dan 50 persen besoknya. Sehingga jaga jarak bisa dilakukan," paparnya.

Di samping itu, dia menuturkan, setiap sekolah juga wajib menyiapkan tempat cuci tangan di depan pintu ruang belajar. Serta memiliki alat pengukur suhu badan. "Saya mengharapkan setiap sekolah setidaknya memiliki tiga alat ukur suhu badan. Jadi, sebelum siswa masuk kelas, suhu badannya dicek dulu," tuturnya.

Bukan hanya itu, Yusuf menekankan bahwa pihak sekolah juga harus menyiapkan masker cadangan. Guna mengantisipasi siswa yang kehilangan masker atau lupa membawa. "Karena siswa wajib menggunakan masker," katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kalsel, M Muslim menyampaikan, berdasarkan evaluasi zonasi pusat, per 1 November 2020 hanya Kabupaten Tanah Bumbu yang masih dinyatatakan zona merah Covid-19.

"Sementara untuk daerah lainnya turun ke zona oranye," ucapnya.

Dia mengungkapkan, saat ini satgas masih menunggu update evaluasi zonasi dari pusat. Untuk mengetahui apakah sudah ada daerah di Kalsel yang berada di zona kuning Covid-19. Atau bahkan zona hijau. "Karena beberapa daerah saat ini kasusnya sudah melandai," ungkapnya.

Di sisi lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, kebijakan pembelajaran tatap muka memang baru akan dilakukan pada Januari 2021.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X