Debit Air Sungai Mulai Tinggi, Semua Bersiap Hadapi Bencana Banjir

- Sabtu, 5 Desember 2020 | 08:26 WIB
WASPADA: Banjir di Kotabaru beberapa waktu lalu. Musim lanina membuat pemda-pemda mulai siaga. | DOK/RADAR BANJARMASIN
WASPADA: Banjir di Kotabaru beberapa waktu lalu. Musim lanina membuat pemda-pemda mulai siaga. | DOK/RADAR BANJARMASIN

Dalam beberapa hari terakhir cuaca di Kalsel kurang bersahabat. Hujan deras berdurasi panjang intens mengguyur sejumlah daerah. Kondisi ini membuat debit air sungai di sejumlah daerah mulai meninggi.

----

"Sudah ada beberapa sungai yang debit airnya tinggi. Bahkan, ada yang sudah sampai menggenangi jalan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Sahruddin, kemarin.

Dia mengungkapkan, berdasarkan pantauan mereka sungai yang mulai naik debit airnya berada di Kabupaten Tapin dan Tabalong.

"Sungai-sungai di Kalsel selama ini debit airnya memang mudah meninggi. Kalau hujan ekstrem terjadi pada malam hari, pasti air langsung naik," ungkapnya.

Lanjutnya, saat ini BPBD Kalsel bersama BPBD di kabupaten/kota tengah siap siaga untuk mengantisipasi bencana banjir. Karena Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprakirakan wilayah Kalsel berpotensi hujan dengan intensitas tinggi hingga April 2021.

"Kita perlu tetap waspada, berkoordinasi BPBD kabupaten/kota terkait untuk melakukan langkah-langkah bila terjadi bencana. Lebih-lebih agar segera menetapkan status siaga apabila sudah berpotensi terjadi bencana," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Kalsel, Mujiat menyampaikan, untuk mengantisipasi berbagai kejadian bencana alam yang terjadi pada musim hujan, Pemprov Kalsel juga menyurati kepala daerah di seluruh kabupaten/kota. "Kami meminta bantuan dan kerjasama dari kabupaten/kota dalam mengantisipasi bencana," ucapnya.

Dia menuturkan, dalam surat itu ada beberapa poin permintaan pemprov kepada kabupaten/kota dalam rangka antisipasi bencana. Di antaranya, daerah diimbau melaksanakan rakor tentang antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana pada musim hujan. "Ini untuk menyinkronkan program/kegiatan secara terpadu," tuturnya.

Ditambahkannya, daerah juga diminta berkoordinasi dengan BMKG, instansi terkait, TNI/Polri, tokoh masyarakat dan stakeholder lainnya untuk mendapatkan informasi ancaman serta melakukan penyebarluasan informasi peringatan dini bahaya bencana.

Di samping itu, dia mengatakan, kabupaten/kota diharapkan melakukan pengecekan dan perbaikan kondisi bendungan, pintu air, tanggul, jembatan, siring, penangkis ombak dan sarana prasarana lainnya.

"Sedangkan, bagi kabupaten/kota yang sudah berpotensi terjadi bencana banjir agar segera menetapkan status siaga darurat bencana untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Kemudian, daerah juga diminta mengalokasikan biaya pelaksanaan penanggulangan bencana dalam APBD dan belanja tidak terduga yang cukup. Serta siap digunakan setiap saat dalam keadaan darurat bencana.

"Daerah pula diimbau membentuk satgas di desa-desa yang daerahnya rawan bencana, dengan melibatkan unsur pemerintah desa, aparat di desa, relawan dan lain-lain, dalam rangka antisipasi kemungkinan bencana terjadi," ujar Mujiat.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X