BARABAI - Lima kandidat bupati dan wakil bupati di Kabupaten Hulu Sungai Tengah harus melaporkan pengeluaran selama 70 hari masa kampanye. Siapa yang paling boros?
Mengacu KPU, pasangan Fakih-Yazid melaporkan pengeluaran Rp166.396.400, selanjutnya pasangan Tamzil-Ilham melaporkan Rp116.800.000.
Lalu pasangan Aulia-Mansyah melaporkan Rp761.300.904, kemudian pasangan Saban-Abdilah melaporkan Rp1.021.385.166, dan terakhir pasangan Berry-Pahrijani melaporkan Rp101.506.000.
Dari sini, sudah terlihat siapa yang pengeluarannya paling banyak dan paling irit.
Paling banyak pasangan Saban-Abdillah, satu miliar lebih. Paling irit pasangan Berry-Pahrijani, seratus juta lebih sedikit.
Komisioner Bidang Hukum KPU HST, Murjani menjelaskan, laporan pengeluaran dana kampanye paslon akan diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk KPU. Proses audit berlangsung selama 14 hari. Hasilnya akan diumumkan ke publik pada 21 Desember nanti.
"Setelah itu KPU menyampaikan ke paslon dari tanggal 23 sampai 25 Desember," katanya, kemarin (7/12).
Dari audit, baru bisa disimpulkan hal-hal terlarang yang telah dilanggar paslon. Contoh menerima sumbangan dari luar negeri, dari pemerintah, dari BUMN dan BUMD, atau sumbangan individu dengan nominal melampaui batas.
Laporan pengeluaran dana kampanye ini diatur dalam PKPU Nomor 12 Tahun 2020 sebagai perubahan dari PKPU Nomor 5 Tahun 2017. "Lebih rincinya akan disampaikan setelah hasil audit keluar," pungkas Murjani. (mal/fud/ema)
