Semula, Jundi Muhammad merasa mencoblos itu biasa-biasa. Tapi setiba di TPS, putra pertama calon wali kota petahana Ibnu Sina itu ternyata deg-degan juga.
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
KEMARIN (9/12) pagi, pemuda 17 tahun itu menunaikan hak pilihnya di TPS 02, Kompleks Banjar Indah Permai VI, Banjarmasin Selatan.
"Ini pengalaman pertamanya," tutur sang ibu, Siti Wasilah. Dari balik maskernya, Wasilah tersenyum bangga.
Datang beriringan bersama orang tuanya, menuju TPS, mereka datang dengan berjalan kaki. Tampak menemani calon wakil wali kota Arifin Noor dan istrinya.
Pantauan Radar Banjarmasin, Jundi sempat kesulitan saat melipat kertas surat suaranya. "Iya, tadi agak susah karena mengenakan sarung tangan plastik," ujarnya terkekeh.
Pemuda kelahiran 20 Mei 2003 itu mengaku sudah menetapkan pilihan sejak jauh-jauh hari. Baik untuk Pilwali Banjarmasin maupun Pilgub Kalsel.
"Saya sudah sering menyimak bahasan melalui tayangan di Youtube, Instagram dan membaca berita," ungkapnya.
Lantas, apa harapannya terhadap Pilkada? Siswa kelas III SMA Darul Quran Mulia Bogor itu berharap tak banyak milenial yang tergoda untuk golput.
"Karena pemuda adalah penerus. Partisipasi milenial amat menentukan," tutupnya.
Masih di TPS yang sama, Nanang tampak semringah. Kue kembang goyang yang ia jajakan ludes diborong Arifin.
Dengan cekatan, Nanang memasukkan kue ke dalam bungkusan plastik. "Alhamdulillah, rezeki. Saya jadi tidak perlu keliling lagi. Bisa langsung pulang ke rumah, istirahat," bebernya.
Pria 60 tahun itu berkeliling dengan mengayuh sepeda. Kali ini, kerumunan di TPS menjadi targetnya.
"Karena terlanjur berhenti, saya santai di sini saja. Siapa tahu ada yang membeli. Dan benar, ternyata diborong. Mungkin berkah pemilu," tuturnya.
