PROKAL.CO,
BANJARMASIN - Sebanyak 80 persen dari seribu orang Indonesia diduga terpapar paham radikal. Kabar mengejutkan itu datang dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel.
"Rentang umur, berkisar antara 18 hingga 20 tahun. Ya, rata-rata anak muda. Itu data nasional," beber Ketua FKPT Aliansyah Mahadi, Jumat (11/12) malam.
Dalam sarasehan bertajuk 'Ngobrol Pintar Cara Mencegah Terorisme' bersama awak media di Banjarmasin, Aliansyah membeberkan sejumlah alasan mengapa fenomena ini bisa muncul.
Berdasarkan pengakuan perekrut dan mentor pelaku bom bunuh diri, kaum muda lebih mudah untuk didoktrin.
"Yang mereka sasar adalah anak muda yang galau, tertutup atau kurang pergaulan. Mereka yang kurang memiliki pengetahuan tentang agama," bebernya.
Saking mudahnya, teroris hanya perlu waktu dua jam dalam memberikan doktrin. Semakin cepat ketika anak muda sedang dilanda galau.