BANJARMASIN - Sejak pandemi, puluhan event terpaksa dibatalkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin. Total mencapai 49 pagelaran. Lantas, bagaimana dengan rencana tahun depan?
Kepala Disbudpar Banjarmasin, Ikhsan Alhak mengatakan, kemungkinan besar anggaran yang dialokasikan untuk gelaran event, pada tahun depan dialihkan untuk pembenahan kawasan wisata.
"Sepertinya bakal fokus ke pembenahan saja," ujarnya, kemarin (14/12).
Sebab, event membutuhkan orang banyak. Alias identik memicu kerumunan. Mulai dari festival, upacara tradisi, keagamaan, pagelaran seni dan budaya.
Contoh, Banjarmasin Sasirangan Festival. Di gelaran tersebut, arak-arakan pawai dengan memakai kostum Sasirangan nan kreatif di pusat kota selalu menyedot banyak pelancong. Belum lagi berbagai penampilan hiburan yang memanjakan masyarakat.
"Kami belum bisa memastikan apakah bakal ada event atau tidak. Bila memaksakan menggelar event di masa pandemi, tentu berisiko," jelas Ikhsan.
Lalu, bagaimana nasib Menara Pandang dan Patung Bekantan di Siring Pierre Tendean? Ikhsan kembali menegaskan, bahwa Desember ini, kawasan wisata siring tepian Sungai Martapura belum bisa dibuka.
Lalu, menyongong malam tahun baru, Iksah mengimbau pengelola THM seperti diskotek, karaoke dan pub untuk tidak beroperasi.
"Malam pergantian tahun ini kan bertepatan dengan malam Jumat (Kamis malam). Kami meminta agar THM dan tempat hiburan lainnya agar tidak beroperasi," tegasnya.
Seperti yang diatur Perda Nomor 19 Tahun 2011 tentang usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi. Bahwa pada Kamis malam wajib tutup untuk menghormati kegiatan keagamaan.
Lantas, bagaimana bila ternyata ada yang melanggar? Ikhsan sepenuhnya menyerahkan pengawasan dan penindakan kepada Satpol PP.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Tindak Pidana Umum di Dinas Satpol PP dan Damkar Banjarmasin, Dani Matera menjelaskan, mereka masih menunggu instruksi pimpinan.
Namun, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dia merasa takkan ada perbedaan berarti. "Kami akan berjaga di tiap persimpangan jalan. Berpatroli bersama rekan-rekan TNI dan Polri," ucapnya.
Adapun untuk operasional THM, lazimnya mulai dipantau sejak sehari sebelum malam pergantian tahun. Sekali lagi, sebelum bergerak, menunggu arahan pimpinan.