Berusaha Bergeliat di Tengah Pandemi, Even Wisata Kalsel akan Berjalan Tanpa Dukungan Pusat

- Rabu, 16 Desember 2020 | 11:56 WIB
BERUSAHA BANGKIT: Seorang peragawati di sebuah festival tahunan di Tabalong, beberapa waktu lalu. Tahun ini sektor pariwisata berusaha bangkit setelah sempat lumpuh. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
BERUSAHA BANGKIT: Seorang peragawati di sebuah festival tahunan di Tabalong, beberapa waktu lalu. Tahun ini sektor pariwisata berusaha bangkit setelah sempat lumpuh. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

Tak ingin lagi menunggu pandemi, sektor pariwisata Kalsel sudah harus mulai dibangkitkan lagi. Pemprov Kalsel melaunching kalender even pariwisata di Kalsel tahun 2021 mendatang, di Atrium Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (12/2) tadi. Sebanyak 84 even wisata diagendakan terlaksana sepanjang tahun. Sayang tak ada dukungan pemerintah pusat.

---

Sayangnya dari 84 even wisata tersebut, tak satu pun yang disponsori oleh pemerintah pusat. Padahal, dua tahun sebelumnya Kalsel selalu mendapat jatah even wisata nasional dalam tema Wonderful Indonesia. Sebut saja di tahun 2019 lalu, even wisata Festival Pasar Terapung dan Festival Loksado menjadi bagian dari even wisata nasional.

Tahun 2020 ini pun, sedianya even wisata di Kalsel juga dimasukkan di program even wisata nasional. Seperti Festival Loksado dan Festival Dayak Meratus. Lantaran pandemi, dua even ini pun tak bisa dilaksanakan. “Tahun depan tak ada. Kalsel tak diikutkan seleksi,” ujar Kabid Pengembangan Pariwisata, Faisal Rizani kemarin.

Dia bercerita, ketika akan dijadikan kalender wisata nasional, biasanya tiap daerah diseleksi dan diundang oleh Kementerian Pariwisata. Namun tahun ini, Kalsel tak diundang. Sehingga dapat dipastikan tahun depan tak ada even wisata nasional di Kalsel.

Tak ada even wisata nasional di Kalsel tahun depan tambahnya, sebagai pemicu pemerintah daerah dan provinsi untuk mengembangkan dan membangkitkan sendiri even wisata masing-masing. “Memang tantangannya cukup berat disaat pandemi saat ini. Melalui luanching ini kami berupaya untuk membangkitkan sektor pariwisata di Kalsel,” cetusnya.

Dia menegaskan, meski dibayang-bayangi pandemi, namun even wisata di Kalsel tetap hidup. “Launching ini sebagai informasi juga, bahwa even wisata di Kalsel masih dilaksanakan,” tegasnya.

Dari sebanyak 84 even pariwisata yang akan digelar tahun depan di Kalsel. Terdata paling banyak digelar yang lokasinya di Kabupaten Tanah Bumbu, jumlahnya sebanyak 18 even. Contohnya, di awal tahun nanti, akan digeber Festival Ketupat Belamak yang digelar oleh Pemkab Tanah Bumbu. Selain itu di bulan Maret, terdata ada dua pelaksanaan even wisata, yakni Melasti dan Angsana Fishing Tournament.

Di bulan April, even wisata yang akan digelar di Kabupaten Tanah Bumbu semakin banyak, jumlahnya delapan gelaran. Even tersebut diantaranya adalah Pemilihan Nanang Galuh, Pemilihan Duta Wisata Bersujud, Festival Kuliner Nusantara hingga Lincai Bahabis Adventure Trail.

Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Syarifuddin menjelaskan Calendar of Event 2021, tak hanya dilaksanakan oleh pihak pemerintah, namun juga dilaksanakan oleh pihak swasta. “Dengan launching kalender even wisata ini kami harapkan para wisatawan mengetahui apa saja even wisata yang akan digelar sepanjang tahun di Kalsel,” ujarnya.

Dana Hibah Pariwisata Hanya untuk Ibu Kota

SEMENTARA ITU, guna membantu memulihkan sektor pariwisata yang lesu akibat pandemi Covid-19, pemerintah pusat mengucurkan dana hibah triliunan rupiah untuk hotel dan restoran. Sayangnya, tidak semua daerah menerima bantuan ini.

Di Kalimantan Selatan, hanya Kota Banjarmasin yang mendapatkan dana hibah pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tersebut. Padahal, di daerah lain juga ada banyak hotel dan restoran yang memerlukan tambahan dana di tengah pandemi Covid-19 ini.

Di Banjarbaru misalnya, ada puluhan hotel dan restoran yang beroperasi di sini. Dan semuanya ikut terdampak wabah virus corona.

GM Grand Dafam Q Hotel Banjarbaru Roy Amazon mengatakan, di saat-saat seperti ini hotel dan restoran sangat memerlukan tambahan dana untuk operasional. "Karena tingkat okupansi masih belum sebaik tahun lalu," katanya, kemarin.

Dia mengungkapkan, bulan ini okupansi hotel rata-rata hanya 70 persen. Turun 10 persen jika dibandingkan November tadi. "Tapi, ini sudah bisa menutup gaji karyawan. Dengan begitu, sekarang tidak ada lagi karyawan yang dirumahkan," ungkapnya.

Terkait dana hibah pariwisata dari pemerintah pusat, Roy menyampaikan bahwa bantuan itu memang hanya diberikan kepada daerah yang menjadi ibu kota provinsi. "Jadi di Kalsel hanya Banjarmasin yang menerimanya," paparnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X