Mengoleksi ikan hias yang cantik dan mungil itu biasa. Tapi bagaimana kalau ikan pemangsa?
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
PULUHAN akuarium berjejer rapi. Dihuni berbagai ikan air tawar dengan aneka warna dan ukuran.
Dari seukuran ibu jari hingga seukuran buku. Dari yang warna-warni hingga polos kalem.
Namun, yang dipajang di salah satu gerai ikan hias di kawasan Banua Anyar, Banjarmasin Timur itu bukan ikan hias biasa. Rata-rata ikan pemangsa.
Disebut pemangsa karena makannya rakus. Melahap sesama ikan atau hewan air lainnya.
"Jadi makanannya bukan pelet yang dicetak kecil-kecil itu," kata sang owner, Ibnu Subroto.
Sudah empat tahun ia menggeluti hobi ini. Koleksinya sudah puluhan ikan pemangsa.
Di gerainya, selain ada piranha, tiger fish dan pari, ada dua jenis lele yang tak kalah mencolok. Yakni leopard dan red tail catfish.
Mungil dan bercorak indah, bisa menipu mata orang awam. Siapa yang menyangka kedua lele itu ternyata pemangsa.
Leopard misalnya, memiliki corak layaknya macan tutul. Sedangkan red tail catfish memiliki corak warna putih yang memanjang rapi.
"Seiring umur, coraknya semakin timbul dan indah. Ekornya pun bisa berubah warna menjadi merah. Keduanya juga rakus. Bahkan, andai saja tak seukuran, teman sendiri pun bisa dimakan," tutur Ibnu seraya tergelak.
Lantas, apa yang membuatnya tertarik memelihara ikan pemangsa? Pria 29 tahun itu menjawab, ikan pemangsa berumur panjang. Bisa melewati 10 tahun.
"Dan yang paling menguntungkan, semakin besar ukuran ikan pemangsa, semakin tinggi harga jualnya," tukasnya.